Pantun Koruptor (Dibacakan WS Rendra ditengah Iwan Fals dan kawan-kawan menyanyikan lagu HIO dalam konser Merdeka yang berlangsung di Leuwinanggung 16 Agustus 2008) Kalau ada sumur di ladang Jangan diintip gadis yang mandi Koruptor akalnya panjang Jaksa dan hakim diajak kompromi Berburu ke padang datar Mendapat janda belang di kaki Koruptor sakit diijinkan pesiar Uang rakyat dibawa lari Berakit rakit ke hulu Berenangnya kapan kapan Maling kecil sakit melulu Maling besar dimuliakan Ur… Ur… Ur… Ur… Bada Ur… Selendang sutra jingga Aturan negara ngalor ngidul Lantaran wakil rakyat korupsi juga Hio… Hio… Hio… Hio… Kura kura dalam perahu Buaya darat didalam sedan Wakil rakyat jangan ditiru Korupsinya edan edanan Si tukang riba disebut lintah darat Si hidung belang disebut buaya darat Pedagang banyak hutang itulah konglomerat Mereka yang berhutang yang bayar lha kok rakyat? Binatang bego itu kura kura Binatang lamban juga kura kura BBM naik rakyat sengsara Uang bea cukai ditilep juga Aduh aduh cantiknya si janda kembang Sedang menyanyi si Jali Jali Hujan emas di rantau orang Hujan babu di negeri sendiri Hio… Hio… Hio… Ale… Ale… Ale… Bakso… Bakso… Bakso… Onde… Onde… Onde… Mikul duwur mendem jero Itu apa artinye? Artinye… Kalau ente jadi presiden Berdosa boleh aje….. WS Rendra Koran - Koranku Aku baca koran ada dalang mainkan wayang Didalam koran banyak wayang ingin jadi bintang Ku baca koran belum juga selesai persoalan Didalam koran semakin jernih kaca kehidupan Engkau koranku Sementara kehidupan masih harus berputar Sementara masih banyak orang terpaksa bertahan Menunggu mendengar melihat apa yang kan terjadi Koran koran berikanlah kami jawaban yang pasti Engkau koranku Seharusnya kau buka pintu pintu dunia Menceritakan apa saja yang sebenarnya Jadilah engkau api penyadaran Kehidupan Jadilah engkau api penyadaran Sang kebenaran haruslah dijaga dan dikabarkan Jangan putar balikkan cerita Jangan jungkir balikkan berita Jangan putar balikkan cerita Jangan jungkir balikkan berita Jangan putar balikkan cerita Jangan jungkir balikkan berita Jangan putar balikkan cerita Jangan jungkir balikkan berita Bohong Jocky (Album SWAMI II 1991) Rog-Rog Asem Malam kusam tanpa rembulan Hanya janji pupus harapan Gerombolan burung terbang rendah Tinggalkan tanah yang hitam Serang Terkam Maut turun tanpa darah Sumpah Serapah Ini semua salah siapa ? Hari hari semakin letih Nilai moral entah dimana Geram Seram Tangan tangan melempar kembang Sunyi Bisu Raut wajah berbaris keluh Siapa menang semua kalah Semua benar siapa yang salah ? Naniel / Sawung Jabo (Album SWAMI II 1991) Robot Bernyawa Lihatlah itu ya disana Orang berkumpul bising suaranya Wajahnya merah dibakar marah Sang dewa nasib sedang berduka Didepan pabrik minta keadilan Hanyalah janji membumbung tinggi Tuntutan mereka membentur baja Terus bekerja atau di PHK Inilah lagu orang tak berdaya Mencoba mempertanyakan haknya Dituduh pengacau kerja Dianggap pahlawan kesiangan Bisa berbahaya Jangan bertanya jangan bertingkah Robot bernyawa teruslah bekerja Sapi perahan dijaman moderen Mulut dikunci tak boleh bicara Didepan pabrik minta keadilan Hanyalah janji membumbung tinggi Tuntutan mereka membentur baja Terus bekerja atau di PHK Inilah lagu orang tak berdaya Mencoba mempertanyakan haknya Dituduh pengacau kerja Dianggap pahlawan kesiangan Bisa berbahaya Inilah nasib orang orang bawah Tidur berjajar menciptakan mimpi indah Bekerja terus bekerja Mencoba membalik nasib Ternyata susah Iwan Fals, Sawung Jabo & Nanoe (Album SWAMI II 1991) Kuda Lumping Kuda lumping nasibnya nungging Mencari makan terpontang panting Aku juga dianggap sinting Sebenarnya siapa yang sinting? Berputar putar dalam lingkaran Menari tak sadarkan diri Mata terpejam mengunyah beling Mempertahankan hidup yang sulit Kuda lumping nasibnya nungging Mencari makan terpontang panting Aku juga dianggap sinting Sebenarnya siapa yang sinting? Mulutnya berbusa Nasibnya berbusa Tradisi berbusa Tradisi amblas Nyanyi Penari bernyanyi Sebelum Tergilas mati Sunyi Hati sang penari Sebab Hidup mereka telah tersisih Berbaju sutra pandai menipu Membabi buta cari mangsa Mulut penipu berbau busuk Mempertahankan hidup yang busuk Para penipu berkeliaran Makan tanah memperkosa fakta Saling menipu sesama penipu Tidak menipu jadinya tertipu Mulutnya berbusa Nasibnya berbusa Tradisi berbusa Tradisi amblas Nyanyi Penipu menyanyi Sebelum Mereka mati Sunyi Hati sang penipu Sebab Tak bisa menipu diri sendiri Kuda lumping megap megap Pelan pelan ditelan jaman Para penipu tunggu saatmu Kuda lumping menginjak mulutmu Kuda lumping nasibnya nungging Mencari makan terpontang panting Aku juga dianggap sinting Sebenarnya siapa yang sinting? Para penipu berkeliaran Makan tanah memperkosa fakta Saling menipu sesama penipu Tidak menipu jadinya tertipu Kuda lumping megap megap Pelan pelan ditelan jaman Para penipu tunggu saatmu Kuda lumping menginjak mulutmu Amblas Iwan Fals & Sawung Jabo (Album SWAMI II 1991) Hio Aku tak mau terlibat segala macam tipu menipu Aku tak mau terlibat segala macam omong kosong Aku wajar wajar saja Aku mau apa adanya Aku tak mau mengingkari hati nurani Aku tak mau terlibat persekutuan manipulasi Aku tak mau terlibat pengingkaran keadilan Aku mau jujur jujur saja Bicara apa adanya Aku tak mau mengingkari hati nurani Hio hio hio hio hio Hio hio hio hio hio Hoo hoo hoo Hoo hoo hoo Hoo hoo hoo Hoo hoo hoo “Mulane dulur ayo dijogo Omongane lan kelakuane” Aku tak mau bicara yang tentang aku sendiri tidak tahu Aku tak mau mengerti kenapa orang saling mencaci Aku mau sederhana Mau baik baik saja Aku tak mau mengingkari hati nurani Aku tak mau kehilangan akal sehat dipikiranku Aku tak mau menyaksikan ada orang yang dihinakan Aku hanya tahu Bahwa orang hidup Agar jangan mengingkari hati nurani Hio hio hio hio hio Hio hio hio hio hio Hoo hoo hoo Hoo hoo hoo Hoo hoo hoo Hoo hoo hoo Aku mau wajar wajar saja Aku mau apa adanya Aku mau jujur jujur saja Bicara apa adanya Aku mau sederhana Mau baik baik saja Aku hanya tahu Bahwa orang hidup Agar jangan mengingkari hati nurani Hio hio hio hio hio Hio hio hio hio hio Hio hio hio hio hio Hio hio hio hio hio Aku tak mau mengingkari hati nurani Aku tak mau mengingkari hati nurani Aku tak mau mengingkari hati nurani Aku tak mau mengingkari hati nurani Iwan Fals & Sawung Jabo (Album SWAMI II 1991) Sangkala Apa yang kan terjadi? Ketika sosok sangkala Diberi ruang tuk berkuasa Kebanggaan nan semu Kemegahan dalam penantian Rusaknya tata kehidupan bumi Bayi bayi menjerit Menerawang maki kerakusan Akal tanpa nurani Apa yang kan terjadi? Apa yang terjadi nanti? Waktu kian meranggas Arus berbalik menghantam Awan hitam kematian Mata saling memandang Semua bertanya tanya Berkata kata tanpa suara Apa yang kan terjadi? Apa yang terjadi kini? Sangkala menyeringai Menelan bumi ini Iwan Fals, Naniel & Innisrisi (Album SWAMI II 1991) Na Na Na Na Desaku Kampungku Telah lama menghilang Tenggelam dalam air Telah lama terkubur Tergusur kemajuan Dengarlah Belalang nyanyi bersahutan Menari dibalik alang alang Terdengar sangat menyedihkan Rumah merekapun terancam Nyanyian Harapan Anak anak didesa Bermain dengan alam Bermain bayang bayang Dibawah sinar bulan Lihatlah Dilorong perkampungan kota Anak anak kecil bermain Imajinasi dikebiri Surga mereka telah pergi Saat senja perlahan mendekati Mereka duduk didalam ruangan Televisi gantikan dongengan Tidak pernah tahu masa lalu Oh ya oh ya Nyanyian desa Oh ya oh ya Nyanyian kota Oh ya oh ya Jauh berbeda Oh ya oh ya Memang berbeda Na na na na Na na na Na na na na Na na na na Na na na Na na na na Iwan Fals, Jabo & Innisrisi (Album SWAMI II 1991) Nyanyian Jiwa Nyanyian jiwa Bersayap menembus awan jingga Mega mega Terburai diterjang halilintar Mata hati Bagai pisau merobek sangsi Hari ini Kutelan semua masa lalu Biru biru biru biruku Hitam hitam hitam hitamku Aku sering ditikam cinta Pernah dilemparkan badai Tapi aku tetap berdiri oh Nyanyian jiwa haruslah dijaga Mata hari haruslah diasah Nyanyian jiwa haruslah dijaga Mata hari haruslah diasah Menjeritlah Menjeritlah selagi bisa Menangislah Jika itu dianggap penyelesaian Biru biru biru biruku Hitam hitam hitam hitamku Aku sering ditikam cinta Pernah dilemparkan badai Tapi aku tetap berdiri ohoh Nyanyian jiwa haruslah dijaga Mata hari haruslah diasah Nyanyian jiwa haruslah dijaga Mata hari haruslah diasah Iwan Fals (Album SWAMI II 1991) Kebaya Merah Kebaya merah kau kenakan Anggun walau nampak kusam Kerudung putih terurai Ujung yang koyak tak kurangi cintaku Wajahmu seperti menyimpan duka Padahal kursimu dilapisi beludru Ada apakah? Ibu Ceritalah seperti dulu Duka suka yang terasa Percaya pada anakmu Tak terfikir tuk tinggalkan dirimu Ibuku, darahku, tanah airku Tak rela kulihat kau seperti itu Ada apakah? Ibu Iwan Fals (Album SWAMI II 1991)
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
0 komentar:
Posting Komentar