Cendrawasih Sayap sayap cinta bagaikan cendrawasih Kabarkan berita duka alam raya Hati bumi luka anak durhaka Terjungkal merintih menghiba Rindu tergoda oleh tembok Dendam menampakkan wajah gelap Tetes air mata para malaikat Berjatuhan kelahan berdebu Tak hirau akan kesuburan Kering menindas nurani Ha ha Ha ha Ha ha Ha ha Sayap sayap cinta bagaikan cendrawasih Kabarkan cerita menyayat Bulan berdengung didalam bayangan Menghadirkan rupa yang tajam Dibibir tebing kelam tinggi Lirih terdengar angin berdoa Gairah harum lembut kebebasannya Laksana aroma bunga hutan Tercium dari puncak gunung Gemetar sadar terancam Sayap sayap cinta bagaikan cendrawasih Di buru luka karena keindahannya Kesadaran bersinar dengan merdeka Nyanyi jiwa melebihi tanya Ada apa gerangan wahai cendrawasih ? Lingkar matamu hitam letih batinmu Beratkah deritamu wahai cendrawasih ? Murung paruhmu kicaukan keluh Ada apa gerangan ? Sayap sayap cinta membela bianglala Sayap sayap cinta membela cakrawala Sayap sayap cinta membela nuraninya Iwan Fals / Mahesa Ibrahim ( Album Cikal 1991 ) Ada Ada yang ada Ada yang tak ada Nyatanya ada Nyatanya tak ada Antara ada Antara tak ada Ada antara Diantara ada dan tak ada Ada yang ada Ada yang tak ada Nyatanya ada Nyatanya tak ada Antara ada Antara tak ada Ada antara Diantara ada dan tak ada Hanya tak terasa ada disana Hanya tak terasa ada disini Hanya tak terasa apa yang dirasa Ada dan tak ada mungkin tak berbeda Ada yang ada Ada yang tak ada Nyatanya ada Nyatanya tak ada Antara ada Antara tak ada Ada antara Diantara ada dan tak ada Antara ada disini Rasa disini Ada antara disana Dimana rasa? Antara ada disini Nalar disini Ada antara disana Dimana nalar? Ada dan tak ada Nyatanya ada Menari dan bernyanyilah Langit dan bumi nyatanya ada Tapi tersimpan di cakrawala Iwan Fals ( Album Cikal 1991 ) Untuk Yani Rembulan tenang dan bisu Anak bangsa berjalan Berdesakan bagai tikus di jalan yang licin Berdesakan bertanya pada masa silam Apa nasib buni pertiwi? Angin subuh memupuri Tubuh tubuh hitam dengan kabut Rembulan bisu napasnya mengalir tenang Wahai kenyataan alam Wahai kenyataan diri Wahai kenyataan zaman Apa nasib bumi pertiwi? Rembulan tenang dan bisu Anak bangsa bergerak Berdesakan didalam kereta malam Berdesakan dari desa desa ke kota Apa nasib bumi pertiwi? Wahai kenyataan alam Wahai kenyataan diri Wahai kenyataan zaman Apa nasib bumi pertiwi? Wahai kenyataan alam Wahai kenyataan diri Wahai kenyataan zaman Apa nasib bumi pertiwi? Rembulan tenang dan bisu Anak bangsa berbaris Berharapan didepan gerbang pendidikan Berharapan bermimpi tentang masa depan Apa nasib bumi pertiwi? Wahai kenyataan alam Wahai kenyataan diri Wahai kenyataan zaman Apa nasib bumi pertiwi? Wahai kenyataan alam Wahai kenyataan diri Wahai kenyataan zaman Apa nasib bumi pertiwi? Iwan Fals ( Album Cikal 1991 ) Intro Dalam gelap berjalan Membelah belantara akal Sendiri Sendiri Selalu sendiri Pada terang kumerenung Mencari kesejatian Mencari Mencari Selalu mencari Pada ruang Pada waktu Aku ingin datang Pada ruang Pada waktu Aku ingin datang Gitar kayu kumainkan Suaranya lahirkan tanya Bertanya Bertanya Selalu bertanya Iwan Fals ( Album Cikal 1991 ) Alam Malam Malam malam terjebak didalam keraguan Mana utara mana selatan? Melihat ketegangan melihat kegelapan Melihat banyak pertanyaan Apa? Siapa? Mengapa? Orang orang bingung Apa? Siapa? Mengapa? Jangan bingung bingung Biar saja suka suka Jangan hiraukan mereka biar saja Biar saja suka suka Jangan hiraukan mereka biar saja Alam malam Alam malam Alam maya da da Alam malam Alam malam Alam malam Alam maya da da Alam malam Menjadi anak alam lahir diujung malam Bumi bunda bapak angkasa Merasakan udara membawa peristiwa Merenungkan pengalaman Apa? Siapa? Mengapa? Orang orang bingung Apa? Siapa? Mengapa? Jangan bingung bingung Biar saja suka suka Jangan hiraukan mereka biar saja Biar saja suka suka Jangan hiraukan mereka biar saja Biar saja suka suka Jangan hiraukan mereka biar saja Mendengar lagu baru nyanyikan lagu lama Bermain bersama sama Menemu kebebasan membebaskan temuan Mengalami kekosongan Apa? Siapa? Mengapa? Orang orang bingung Apa? Siapa? Mengapa? Jangan bingung bingung Biar saja suka suka Jangan hiraukan mereka biar saja Biar saja suka suka Jangan hiraukan mereka biar saja Alam malam Alam malam Alam maya da da Alam malam Alam malam Alam malam Alam maya da da Alam malam Hei apa yang dicari? Tak usah cari cari Semuanya ada disini Dimana kehidupan disitulah jawaban Jawabannya nyanyikanlah Nyanyi Menyanyi Nyanyikan Indonesia Raya Bingung Merenung Merenung Menjadi gunung Bingung Mengalir Mengalir Menjadi air Bingung Merenung Merenung Menjadi gunung Mengalir Mengalir Mengalir Menjadi air Biar saja suka suka Jangan hiraukan mereka biar saja Bingung Merenung Merenung Menjadi gunung Mengalir Mengalir Mengalir Menjadi air Mengalir Mengalir Merenung Menjadi gunung Alam malam Alam malam Alam maya da da Alam malam Alam malam Alam malam Alam maya da da Alam malam Alam malam Alam malam Alam maya da da Alam malam Alam malam Alam malam Alam maya da da Alam malam Iwan Fals ( Album Cikal 1991 ) Proyek 13 Meskipun kurang paham tentang radiasi Meskipun kurang paham tentang uranium Meskipun kurang paham tentang plutonium Ku tahu radioaktif panjang usia Aku tak tahu sampahnya ada dimana Aku tak tahu pula cara menyimpannya Aku tak yakin tentang pengamanannya Karena kebocoran pun ada disana Oh apa yang sesungguhnya sedang terjadi Oh apa yang sesungguhnya sedang terjadi Oh apa yang sesungguhnya sedang terjadi Oh apa yang sesungguhnya sedang terjadi Aku menolak akal yang tanpa hati Aku menolak teknologi tanpa kendali Aku tak mau mengijonkan masa depan Demi listrik sedikit banyak keruwetan Sama sekali ku tak anti teknologi Tapi aku lebih percaya pada hati Aku tahu listrik penting buat industri Tapi industri jangan ancam masa depan Oh apa yang sesungguhnya sedang terjadi Oh apa yang sesungguhnya sedang terjadi Oh apa yang sesungguhnya sedang terjadi Oh apa yang sesungguhnya sedang terjadi Daripada susah payah beli reaktor Daripada pusing karena sampah nuklir Daripada malu kepada anak cucu Aku bergerak menyanyikan kehidupan Informasi tentang ini harus diberikan Bahaya dunia maju harus disingkirkan Rasa gengsi tak perlu diteruskan Pembangunan PLTN harap hentikan Oh apa yang sesungguhnya sedang terjadi Oh apa yang sesungguhnya sedang terjadi Oh apa yang sesungguhnya sedang terjadi Oh apa yang sesungguhnya sedang terjadi Apa yang akan terjadi nanti Untuk listrik banyak memerlukan sumber energi Pilihan itu tentu jadi kucurigai Sebab di negeri maju reaktor ditutupi Bukan alasan agar republik ini beli Aku lebih suka tenaga matahari Aku lebih suka tenaga panas bumi Aku lebih suka dengan tenaga angin Aku lebih suka tenaga arus laut Iwan Fals ( Album Cikal 1991 ) Cikal Kerbau dikepalaku ada yang suci Kerbau dikepalamu senang bekerja Kerbau disini teman petani Ular dinegara maju menjadi sampah nuklir Ular didalam buku menjadi hiasan tatto Ular disini memakan tikus Kerbauku kerbau petani Ularku ular sanca Kerbauku teman petani Ularku memakan tikus Kerbauku besar kerbauku seram Tetapi ia bukan pemalas Hidupnya sederhana Sancaku besar sancaku seram Mengganti kulit keluar sarang makan dan bertapa Hidupnya sederhana Ularku ular sanca Kerbauku kerbau petani Ularku memakan tikus Kerbauku teman petani Walau kerbauku bukan harimau Tetapi ia bisa seperti harimau Kerbauku tetap kerbau Kerbau petani yang senang bekerja Sancaku melilitnya Kerbauku tidak terganggu Karena sancaku dan kerbau Temannya petani Lalu dimana anak anak sang tikus? Bayi bayi bayi Murni dan kosong Bayi bayi bayi Bayi ya bayi Kalau kita sedang tidur dan tiba tiba saja kita terbangun Karena lubang hidung kita terkena kumis harimau Mungkin kita akan lari ya lari Tetapi bayiku tidak Bukan karena bayiku belum bisa berlari Aku percaya Aku percaya Bayiku tidak akan pernah berfikir Bahwa harimau itu jahat Bayiku menarik narik kumis Dan memukul mukul mulut harimau Harimau malah memberikan bayiku mainan Bayiku menjadi bayi harimau Bayi harimau anak petani Seperti sanca melilit kerbau Ia ada di gorong gorong kota Lantas apa agamanya? Kerbauku kerbau petani Ularku ular sanca Bayiku murni dan kosong Ia ada di gorong gorong kota Kerbauku kerbau petani Ularku ular sanca Bayiku bayi harimau Ia ada di gorong gorong kota Bayi bayi bayi Murni dan kosong Bayi bayi bayi Bayi harimau Bayi bayi bayi Yang berkalung sanca Bayi bayi bayi Yang di susui kerbau Karya : Iwan Fals ( Album Cikal 1991) Untuk Bram Panji panji putih putih Berkibar setengah tiang Burung burung merpati Menebarkan melati Lampu suci dinyalakan Dalang tua berdoa Wayang kayon diletakkan Lakon mulai dilakukan Rahasia dibeberkan Peristiwa dijelaskan Bayangan dihidupi Cermin hati dibagi Alam semesta Menerima perlakuan sia sia Diracun jalan napasnya Diperkosa kesuburannya Rayat menilai Menerima penderitaan curang Digusur jalan hidupnya Digoda kemakmurannya Lakon selesai Penonton pulang kerumahnya Membawa hati yang bertanya tanya tanya Siapa tadi yang menjadi korban Dijawabnya tanya tanya Pertanyaan abadi ditanyakan lagi Tanyakan tanyakan tanyakan tanyakan Pertanyaan abadi ditanyakan lagi Ditanyakan ditanyakan ditanyakan Iwan Fals ( Album Cikal 1991 ) Pulang Kerja Kucing hutan ibu dan anak berang berang Tikus salju dan harimau kumbang berwarna coklat Mereka berkelahi untuk kehidupan Yang aku rasakan adalah keseimbangan Kucing hutan lari karena kalah berkelahi Ibu berang berang pulang kerumah Kucing hutan bertemu tikus salju Ibu berang berang bercanda dengan anak anaknya Karena lapar kucing hutan menerkam tikus salju Tikus salju malah mendapatkan teman Kucing hutan yang gagal gagal lagi Tikus salju biasa saja sudah nasibnya selamat Dari balik bukit dikaki cemara Aku melihat mulut harimau berlumuran darah Kucing hutan yang gagal ia terkapar Akhirnya mati Sudah takdir harimau mendatangi berang berang Tetapi berang berang sudah pulang Sementara tikus salju entah pergi kemana Harimau itu kesepian Aku terkesima Aku terkesima Aku terkesima terkesima Duhai langit Duhai bumi Duhai alam raya Kuserahkan ragaku padamu Duhai ada Duhai tiada Duhai cinta Ku percaya Karya : Iwan Fals ( Album Cikal 1991 )
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
0 komentar:
Posting Komentar