Image and video hosting by TinyPic

Konser Iwan Fals

Senin, 17 Agustus 2009

Liputan Konser Bulanan Iwan Fals & Band Juli 2009 – CIKAL Sabtu, 25 Juli 2009, PT. Tiga Rambu (perusahaan milik Iwan Fals) kembali menggelar konser bulanan Iwan Fals & Band di Panggung Kita desa Leuwinanggung Cimanggis Depok. Konser kali ini memilih tema Cikal, yaitu nama anak kedua Iwan Fals yang juga menjadi salah satu judul album dan lagu Iwan yang edar tahun 1991. Tema ini dipilih berkaitan dengan peringatan Hari Anak Nasional yang jatuh pada tanggal 23 Juli 2009. Konser yang disponsori sepeda motor TVS, majalah Rolling Stone Indonesia dan majalah Trax ini dimulai pukul 15.15 WIB. Kali ini tata panggung berlatar biru langit dan banyak sekali ornamen mainan anak-anak. Iwan Fals membuka konser sore itu dengan lagu Nak. Penonton sedikit terkejut ketika personil Iwan Fals & Band hanya terlihat 4 orang minus Sonata dan Cok Rampal. Iwan Fals menjelaskan kepada penonton bahwa Sonata sebagai lead gitar mundur karena ingin lebih fokus mengurusi bandnya sendiri yaitu KLAKI. Klaki adalah grup band yang khusus membawakan lagu-lagu daerah Bangka, daerah asal Sonata. Sedangkan Cok Rampal pemain mandolin/gitar dan juga musisi senior yang sering terlibat dalam pengerjaan album-album Iwan Fals ingin lebih fokus mengurusi galeri seninya. Setelah lagu Nak, Iwan Fals membawakan sebuah puisi yang merupakan pemenang Karyakita edisi Juli 2009. Beturut-turut lagu Siang Pelataran SD Sebuah Kampung dan Ujung Aspal Pondok Gede dibawakan. Hujan pun turun mengiring kedua lagu tersebut. "Wah hujan, gimana lanjut ?", tanya Iwan Fals yang dijawab “lanjut..!” oleh para penonton. "Nanti kalo masuk angin jangan salahain gue ya!", balas Iwan Fals. Iwan Fals meminta maaf kepada penonton karena selain Sonata dan Cok Rampal, salah satu kru Iwan Fals & Band yang memegang peranan sangat penting yaitu Ayub mengundurkan diri juga. Posisi Ayub sangat penting karena memegang monitor kontrol suara dan teknisi peralatan. Oleh sebab itu andaikata ada suara yang tidak enak mohon dimaafkan ujar Iwan Fals. Irama reggae kemudian mengalun menjadi intro lagu Mereka Ada Di Jalan. Kekosongan distorsi gitar dari Sonata dan Cok Rampal diisi oleh permainan harmonika Iwan Fals dan keyboard dari Edi Daromi. "Banyak lagu anak yang saya buat hanya melihat dari sisi gelapnya saja, tolong dimaafkan karena saya tidak bisa membuat lagu anak dari sisi terangnya…", ujar Iwan Fals mengawali lagu Potret. "Sudah banyak anak-anak yang mati dijalanan, termasuk yang tumbuh besar di lokalisasi dan menjual tubuh ibunya…", tambah Iwan Fals sebelum lagu Gali Gongli di bawakan. Yang menarik, ketika Iwan Fals membawakan lagu Sunatan Masal, pemain keyboard Edi Daromi yang juga tergabung di band Elpamas menjadi bahan candaan di antara mereka dikarenakan dia waktu kecil ikut di khitan secara masal. Di lagu inilah penonton mulai bisa bergoyang lepas setelah 6 lagu awal hanya berjoget biasa karena lagu yang dibawakan termasuk lagu-lagu dengan irama lamban. Bintang tamu yang tampil pertama adalah Imaniar. Bersama Iwan Fals, Imaniar membawakan lagu Siang Seberang Istana, Senandung Istri Bromocorah, serta lagu Imaniar sendiri berjudul Kacau dan Ironi. Di Lagu Siang Seberang Istana Imaniar memainkan saxophone, sedang dilagu Kacau, Iwan Fals diajak nge-rap oleh Imaniar. Ketika Iwan Fals nge-rap penonton bertepuk tangan dan terbahak-bahak. "Wah, kacau tapi asyik kan?", celetuk Iwan Fals. Setelah itu lagu Untuk Yani, Kaum Urbanis dan Na Na Na Na dibawakan. Di lagu Untuk Yani terasa sekali kekosongan yang ditinggalkan Sonata dan Cok Rampal. Iwan Fals memainkan harmonikanya untuk mengganti melody yang biasa diisi oleh Sonata dan Cok Rampal. Permainan musik terasa kurang menggigit karena tidak adanya distorsi gitar yang biasanya meraung-raung. Tapi bagi sebagian penonton mereka tetap merasa enjoy karena yang penting Iwan Fals yang nyanyi. Setelah Imaniar, kemudian tampil grup band Letto mendampingi Iwan Fals membawakan lagu Sore Tugu Pancoran, serta lagu Letto berjudul Sandaran Hati, Sampai Nanti... Sampai Mati dan Lubang di Hati. Di tengah lagu Sore Tugu Pancoran, Noe (vokalis Letto) membacakan sebuah puisi karya ayahnya, Emha Ainun Najib yang berjudul "Kemana Anak-Anak Itu ?". "Sudah Magrib ya ?", tanya Iwan Fals. "Belum ......", jawab penonton. "Kita wajib ya menjaga mainan agar tidak punah, agar anak cucu kita masih mengenal mainan dan tidak tergantikan oleh televesi dan permainan-permainan modern....", kata Iwan Fals sebelum membawakan lagu berjudul Lagu Enam yang diambil dari album Hijau. Akhirnya tiba di penghujung acara. Konser yang kali ini tidak penuh penonton ditutup dengan lagu Cikal yang merupakan puisi putri Iwan ketika waktu kecil. Yang menarik, di lagu ini pemain bass kidal Heirrie Buchaery memainkan gitar akustik dengan tangan kanan. Menarik juga permainan gitar Heiriie Buchaeri yang tidak biasa terlihat. "Insya Allah, jika izin keluar dari TMII (Taman Mini Indonesia Indah-red), Panggung Kita akan diadakan tanggal 15 atau 16 Agustus 2009 bertepatan dengan Jambore OI yang sekaligus memperingati hari jadi OI yang ke-10, mudah-mudahan izinnya keluar karena panitia dari OI sudah bekerja keras mewujudkan semua itu. Terima Kasih .. Sampai Jumpa Lagi !!!", ujar Iwan Fals menutup konser ketika Magrib menjelang.

0 komentar:

 
http://iwanfalsmania.blogspot.com