Image and video hosting by TinyPic

2005 - In Love

Kamis, 21 Mei 2009

Sesuatu Yang Tertunda Disini aku sendiri Menatap relung relung hidup Aku merasa hidupku Tak seperti yang ku inginkan Terhampar begitu banyak Warna kelam sisi diriku Seperti yang mereka tahu Seperti yang mereka tahu Aku merasa disudutkan kenyataan Menuntut diriku dan tak sanggup ku melawan Butakan mataku semua tentang keindahan Menggugah takutku menantang sendiriku Temui cinta Lepaskan rasa Temui cinta Lepaskan rasa Disini aku sendiri Masih seperti dulu yang takut Aku merasa hidupku pun surut Tuk tumpukan harap Tergambar begitu rupa samar Seperti yang kurasakan Kenyataan itu pahit Kenyataan itu sangatlah pahit Aku merasa disudutkan kenyataan Menuntut diriku dan tak sanggup ku melawan Butakan mataku semua tentang keindahan Menggugah takutku menantang sendiriku Temui cinta Lepaskan rasa Temui cinta Lepaskan rasa Iwan Fals / Piyu ( Album In Collaboration With 2003 ) Selamat Tidur Sayang Sayang selamat malam Sayang selamat tidur Sayang mimpi indah Tentang kau dan aku Panggil namaku sebelum tidur Agar ku hadir dalam mimpimu Kita kan terbang diatas awan Berdua selalu berdua Iwan Fals / Titiek Puspa Ijinkan Aku Menyayangimu Andai kau ijinkan Walau sekejap memandang Kubuktikan padamu Aku memiliki rasa Cinta yang ku pendam Tak sempat aku nyatakan Karena kau telah memilih Menutup pintu hatimu Ijinkan aku membuktikan Inilah kesungguhan rasa Ijinkan aku menyayangimu Sayangku ooh Dengarkanlah isi hatiku Cintaku ooh Dengarkanlah isi hatiku Bila cinta tak menyatukan kita Bila kita tak mungkin bersama Ijinkan aku tetap menyayangimu Sayangku ooh Dengarkanlah isi hatiku Cintaku ooh Dengarkanlah isi hatiku Aku sayang padamu Ijinkan aku membuktikan Iwan Fals / Rieka Roslan Kemesraan Suatu hari Dikala kita duduk ditepi pantai Dan memandang Ombak dilautan yang kian menepi Burung camar Terbang bermain diderunya air Suara alam ini Hangatkan jiwa kita Sementara Sinar surya perlahan mulai tenggelam Suara gitarmu Mengalunkan melodi tentang cinta Ada hati Membara erat bersatu Getar seluruh jiwa Tercurah saat itu Kemesraan ini Janganlah cepat berlalu Kemesraan ini Ingin kukenang selalu Hatiku damai Jiwaku tentram disampingmu Hatiku damai Jiwaku tentram bersamamu Bersamamu Iwan Fals & Franky S. (Album Single 1988) Entah Entah mengapa Aku tak berdaya Waktu kau bisikkan Jangan aku kau tinggalkan Tak tahu dimana Ada getar terasa Waktu kau katakan Ku butuh dekat denganmu Seperti biasa Aku diam tak bicara Hanya mampu pandangi Bibir tipismu yang menari Seperti biasa Aku tak sanggup berjanji Hanya mampu katakan Aku cinta kau saat ini Entah esok hari Entah lusa nanti Entah Sungguh mati betinaku Aku tak mampu beri sayang yang cantik Seperti kisah cinta di dalam komik Sungguh mati betinaku Buang saja angan angan itu Lalu cepat peluk aku Lanjutkan saja langkah kita Rasalah Rasalah Apa yang terasa Iwan Fals ( Album Ethiopia 1986 ) Kumenanti Seorang Kekasih Bila mentari bersinar lagi Hatiku pun ceria kembali (asyik) Kutatap mega tiada yang hitam Betapa indah hari ini Kumenanti seorang kekasih Yang tercantik yang datang dihari ini Adakah dia akan selalu setia Bersanding hidup penuh pesona harapanku Jangan kau tak menepati janji Datanglah dengan kasihmu Andai kau tak datang kali ini Punah harapanku Iwan Fals / Yoesyono ( Album Barang Antik 1984 ) Yang Tersendiri Terhempas ku terjaga Dari lingkar mimpi Pada titik sepi Suaramu terngiang Menembus khayalku Yang juga tentangmu Dan ku akui tanpa kemunafikan Ku cinta kau Bahwasannya keakuanku bersumpah Ku cinta kau Bayangmu menghantui Setiap gerakku Dan kemauanku Dahagaku akanmu Matikan emosi Juga ambisiku Dan ku akui tanpa kemunafikan Ku cinta kau Bahwasannya keakuanku bersumpah Ku cinta kau Iwan Fals / Tommy Marie ( Album Sore Tugu Pancoran 1985 ) Aku Bukan Pilihan Kini ku mengungkap tanya Siapakah dirinya Yang mengaku kekasihmu itu Aku tak bisa memahami Ketika malam tiba Ku rela kau berada Dengan siapa kau melewatinya Aku tak bisa memahami Aku lelaki tak mungkin Menerimamu bila Ternyata kau mendua Membuatku terluka Tinggalkan saja diriku Yang tak mungkin menunggu Jangan pernah memilih Aku bukan pilihan Selalu terungkap tanya Benarkan kini dia Wanita yang kukenal hatinya Aku tak bisa memahami Tak perlu kau memilihku Aku lelaki Bukan tuk dipilih Iwan Fals / Pongky ( Album In Collaboration With 2003 ) Jangan Tutup Dirimu Dari hati yang paling dalam Kudendangkan sebuah lagu temani sepi Sejenak iringi nurani Ada jarak diantara kita Selimuti sekian waktu telah tersita Ingin ku hilang jarak terbentang Semoga Datanglah kau kekasih Dekap aku erat erat Jangan buang pelukku yang tulus Biarkan hujan turun Basahi jiwa yang haus Jangan tutup dirimu Buat apa kau diam saja Bicaralah agar aku semakin tahu Warna dirimu duhai permata Kau mimpiku aku tak bohong Seperti yang kau kira seperti yang selalu kau duga Pintaku kau percayalah Usah ragu Datanglah kau kekasih Dekap aku erat erat Jangan campakkan pelukku yang tulus Biarkan hujan turun Basahi jiwa yang kering Jangan tutup dirimu Datanglah kau kekasih Dekap aku erat erat Jangan hancurkan pelukku yang tulus Biarkan hujan turun Basahi jiwa yang haus Jangan tutup dirimu Datanglah kau kekasih Dekap aku erat erat Jangan lemparkan pelukku yang tulus Biarkan hujan turun Basahi jiwa yang kering Jangan tutup dirimu Biarkan hujan turun Basahi jiwa yang haus Jangan tutup dirimu Iwan Fals ( Album Aku Sayang Kamu 1986 ) Rinduku Tolong rasakan ungkapan hati Rasa saling memberi Agar semakin erat hati kita Jalani kisah yang ada Ku tak pernah merasa jemu Jika kau selalu disampingku Begitu nyanyian rinduku Terserah apa katamu Rambutmu Matamu Bibirmu Ku rindu Senyummu Candamu Tawamu Ku rindu Beri aku waktu sedetik lagi Menatap wajahmu Esok hari ini atau nanti Mungkin tak kembali Iwan Fals / Harry Roesli ( Album In Collaboration With 2003 & In Love 2005 ) Buku Ini Aku Pinjam Dia tahu dia rasa Cinta ini milik kita Di kantin depan kelasku Disana kenal dirimu Yang kini tersimpan dihati Jalani kisah sembunyi Di halte itu kutunggu Senyum manismu kekasih Usai dentang bel sekolah Kita nikmati yang ada Seperti hari yang lain Kau senyum tersipu malu Ketika kusapa engkau Genggamlah jari genggamlah hati ini Memang usia kita muda Namun cinta soal hati Biar mereka bicara Telinga kita terkunci Dia tau dia rasa Maka tersenyumlah kasih Tetap langkah jangan hentikan Cinta ini milik kita Buku ini aku pinjam Kan kutulis sajak indah Hanya untukmu seorang Tentang mimpi mimpi malam Dia tau dia rasa Maka tersenyumlah kasih Tetap langkah jangan hentikan Cinta ini milik kita Dia tau dia rasa Maka tersenyumlah kasih Tetap luka jangan hentikan Cinta ini milik kita Cinta ini milik kita Iwan Fals ( Album ‘1910’ 1988 ) Maaf Cintaku Ingin kuludahi mukamu yang cantik Agar kau mengerti bahwa kau memang cantik Ingin kucongkel keluar indah matamu Agar engkau tahu memang indah matamu Harus kuakui bahwa aku pengecut Untuk menciummu juga merabamu Namun aku tak takut untuk ucapkan Segudang kata cinta padamu Mengertilah Perempuanku Jalan masih teramat jauh Mustahil berlabuh Bila dayung tak terkayuh Maaf cintaku Aku menggurui kamu Mengertilah Perempuanku Jalan masih teramat jauh Mustahil berlabuh Bila dayung tak terkayuh Maaf cintaku Aku nasehati kamu Maaf cintaku Aku menggurui kamu Maaf cintaku Aku nasehati kamu Maaf cintaku Aku menggurui kamu Iwan Fals ( Album Sugali 1984 ) Nyanyianmu Kau petik gitar nyanyikan lagu Perlahan usap hatiku Terucap janji ku untukmu Tenggelam ku di tembangmu Tulikanlah kedua telingaku Butakanlah kedua bola mataku Agar tak kulihat dan kudengar Kedengkian yang mungkin benam Memang aku jatuh Dalam cengkeramanmu Sunggu aku minta Teruskanlah kau bernyanyi Kan ku dengar itu pasti Teruskanlah kau bernyanyi Dan jangan lagumu terhenti Iwan Fals / Yosi ( Album Barang Antik 1984 ) Antara Aku Kau Dan Bekas Pacarmu Tabir gelap yang dulu hinggap Lambat laun mulai terungkap Labil tawamu tak pasti tangismu Jelas membuat aku sangat ingin mencari Apa yang tersembunyi Dibalik manis senyummu Apa yang tersembunyi Dibalik bening dua matamu Dapat kutemui mengapa engkau tak pasti Lalu aku coba untuk mengerti Saat engkau tiba disimpang jalan Lalu kau bimbang untuk tentukan arah mana dekat tujuan ( kau bimbang tentukan arah tujuan ) Jalan gelap yang kau pilih Penuh lubang dan mendaki Jalan gelap yang kau pilih Penuh lubang dan mendaki Jalan gelap yang kau pilih Penuh lubang dan mendaki Jalan gelap yang kau pilih Penuh lubang dan mendaki Jalan gelap yang kau pilih Penuh lubang dan mendaki Jalan gelap yang kau pilih Penuh lubang dan mendaki Iwan Fals ( Album Opini 1982 & Album AAKDBP 1988 ) Sebelum Kau Bosan Sebelum kau bosan sebelum aku menjemukan Tolonglah ucapkan dan tolong engkau ceritakan Semua yang indah semua yang cantik Berjanjilah Ciptakanlah lagu yang kau anggap merdu dik Nyanyikan untukku sungguh aku perlu itu Bila kau tak suka bilang saja suka Berjanjilah Pergilah kau pergi Dan janganlah kembali Bila itu kau ingini Kumohon jangan katakan pergi Jarak telah jauh yang sudah kita tempuh dik Coba pikir itu sebelum tinggalkan aku Teruslah berdusta sampai engkau muak Berjanjilah Karya : Iwan Fals ( Album Ethiopia 1984 ) Yang Terlupakan Denting piano kala jemari menari Nada merambat pelan dikesunyian malam Saat datang rintik hujan bersama sebuah bayang Yang pernah terlupakan Hati kecil berbisik untuk kembali padanya Seribu kata menggoda seribu sesal didepan mata Seperti menjelma waktu aku tertawa Kala memberimu dosa Oh maafkanlah Oh maafkanlah Rasa sesal didasar hati diam tak mau pergi Haruskah aku lari dari kenyataan ini Pernah ku mencoba tuk sembunyi Namun senyummu tetap mengikuti Iwan Fals ( Album Sarjana Muda 1981 & Album Mata Dewa 1989 )

[+/-] Selengkapnya...

2004 - Manusia Setengah Dewa

Desa Desa harus jadi kekuatan ekonomi Agar warganya tak hijrah ke kota Sepinya desa adalah modal utama Untuk bekerja dan mengembangkan diri Walau lahan sudah menjadi milik kota Bukan berarti desa lemah tak berdaya Desa adalah kekuatan sejati Negara harus berpihak pada para petani Entah bagaimana caranya Desalah masa depan kita Keyakinan ini datang begitu saja Karena aku tak mau celaka Desa adalah kenyataan Kota adalah pertumbuhan Desa dan kota tak terpisahkan Tapi desa harus diutamakan Di lumbung kita menabung Datang paceklik kita tak bingung Masa panen masa berpesta Itulah harapan kita semua Tapi tengkulak tengkulak bergentayangan Tapi lintah darat pun bergentayangan Untuk apa punya pemerintah Kalau hidup terus terusan susah Di lumbung kita menabung Datang paceklik kita tak bingung Masa panen masa berpesta Itulah harapan kita semua Desa harus jadi kekuatan ekonomi Agar warganya tak hijrah ke kota Sepinya desa adalah modal utama Untuk bekerja dan mengembangkan diri Desa harus jadi kekuatan ekonomi Iwan Fals Album Manusia Setengah Dewa 2004 Negeriku Bersih bersih bersih bersihlah negeriku Malu malu malu malulah hati Kotornya teramat gawat ya kotornya sangat Inilah amanat yang menjadi keramat Bersih bersih bersih bersihlah diri Sebelum menyapu sampah dan debu debu Nyanyian berkarat sampai ke liang lahat Atas nama rakyat yang berwajah pucat Negeriku negeri para penipu Terkenal kesegala penjuru Tentu saja bagi yang tak tahu malu Inilah sorga sorganya sorga Negeriku ngeriku Busuk busuk busuk busuk bangkai tikus Yang mati karena dihakimi rakyat Adakah akhirat menerima dirinya Adakah disana yang masih bisa bercanda dengan rakus Negeriku negeri para penipu Terkenal kesegala penjuru Tentu saja bagi yang tak tahu malu Inilah sorga sorganya sorga Negeriku ngeriku Bersih bersih bersih bersihlah negeriku Iwan Fals ( Album Manusia Setengah Dewa 2004 ) Buktikan Kata kata berbisa Mulut mulut berbusa Janji janji bertebaran Seperti biasa dari atas panggung Atas nama bangsa Yang mendengar terpesona Bahkan ada yang terkesima Aku pun tergoda Untuk mengikuti apa yang terjadi Apakah memang janji hanya janji Buktikan buktikan Itu yang di nanti nanti Buktikan buktikan Kalau hanya omong Burung beo pun bisa Kita hidup sering terancam Tak ada jaminan keselamatan Kamu ngomong tentang keamanan Tapi makin banyak penggusuran Kita hidup sering terancam Tak ada jaminan keselamatan Kamu ngomong tentang kemakmuran Tapi makin banyak pengangguran Buktikan buktikan Itu yang di nanti nanti Buktikan buktikan Kalau hanya omong Burung beo pun bisa Kata kata berbisa Mulut mulut berbusa Janji janji berhamburan Seolah olah kami ini bodoh Tak mengerti apa apa Seolah olah kami ini anak kecil Yang bisa kau bohongi sesuka hatimu Buktikan buktikan Itu yang di nanti nanti Buktikan buktikan Kalau hanya omong Burung beo pun bisa Buktikan buktikan Buktikan buktikan Buktikan buktikan Buktikan buktikan Iwan Fals Album Manusia Setengah Dewa 2004 Politik Uang Boleh saja partai ribuan jumlahnya Tapi yang menang yang punya uang Seorang cepek ceng sudah bisa jadi presiden Begitulah cerita yang berkembang Gontok gontokan sudah nggak musim Adu doku ini yang ditunggu tunggu Pemilu tempat berpestanya uang palsu Habis kalau nggak gitu nggak lucu Program program berseliweran Seperti dongeng jaman kecil dulu Walau ternyata hanya kibul doang Tapi kampanye bikin hati senang Bul kibul tak kibul kibul Kibul diadu demi perkibulan Ini sudah dari jaman baheula Dari jaman raja raja sampai sekarang Uang adalah bahasa kalbu Santapan rohani para birokrat Tentu saja tidak semuanya Tapi yang pasti banyak yang suka Jangan heran korupsi menjadi jadi Habis itulah yang diajarkan Ideologi jadi komoditi Bisa diekspor ke luar negeri Uang adalah bahasa kalbu Santapan rohani rakyat dan wakil rakyatnya Tentu saja tidak semuanya Tapi yang pasti banyak yang suka Jangan heran korupsi menjadi jadi Habis itulah yang diajarkan Ideologi jadi dagangan Bisa diekspor ke luar negeri Iwan Fals Album Manusia Setengah Dewa 2004 Dan Orde Paling Baru KKN berkembang biak sampai kelurahan Banyak orang yang kehilangan pegangan Perlu pemimpin yang demokratis tapi bertangan besi Kata seorang tokoh yang baru sembuh dari sakit Sementara rakyat tidak perduli siapa yang mimpin Yang penting kebutuhan hidup yang wajar terpenuhi Kelaparan kemiskinan dan pengangguran masih terjadi Ya banyak orang yang hidup dibawah garis kemiskinan Kota besar menjadi magnit Karena televisi mengiming imingi Yang jelas rakyat butuh pendidikan Tapi pendidikan yang didapat adalah rongsokan Soal kesehatan sulit didahulukan Sebab bisa makan sehari sekali saja sudah hebat Jangan tanya soal sandang dan papan Loakan dan kontrakan lah jadi jawaban Juga kolong jembatan Kapan ya bisa kembali normal Karena memang keadaan ini tidak normal Itu sebabnya bermunculan paranormal Seperti jamur dimusim hujan Tutup lubang gali lubang Falsafah hidup jaman sekarang Sebenarnya sih dari jaman dulu Dari jaman orde lama, orde baru Dan sampai sekarang ini Jaman orde paling baru KKN berkembang biak sampai kelurahan Banyak orang yang kehilangan pegangan Perlu pemimpin yang demokratis tapi bertangan besi Kata seorang tokoh yang baru sembuh dari sakit KKN berkembang biak sampai kelurahan Iwan Fals Album Manusia Setengah Dewa 2004 Para Tentara Para tentara jangan pukul kami Kami tak kuat menahan rasa sakit Kami disini atas dasar nurani Atas dasar akal sehat kami yang terus menjerit Ingin berbuat Para tentara jangan siksa teman kami Kami tak kuat untuk membayangkan semuanya Kami disini karena kami tahu Mana baik mana buruk benar dan salah Percayalah Para tentara kamu kan manusia Bukan robot apalagi boneka Para tentara kamu kan beragama Punya tuhan setidaknya punya cinta Mengertilah Para tentara nasib kita sama Sama sama keras sama sama cadas Kami mengerti kalau kamu mau mengerti Karena hati sudah terlanjur tersiksa Bijaksanalah Para tentara tidakkah kau melihat Media massa berlumuran darah Para tentara tidakkah kau merasa Kami muak dengan kekerasan Oh ya berhentilah Yang kamu banggakan Hancur sudah Sia sia senjatamu yang menakutkan Sia sia kemenangan yang kau raih Gelombang cinta gelombang kesadaran Merobek langit yang mendung Menyongsong hari esok yang lebih baik Gelombang cinta gelombang kesadaran Merobek langit yang mendung Menyongsong hari esok yang lebih baik Iwan Fals Album Manusia Setengah Dewa 2004 Matahari Bulan Dan Bintang Aku sedang susah Perang saudara didepan mata Sana teman sini kawan Korban sudah berjatuhan Dimana tempatkan diri? Banyak orang yang kehilangan diri Wakil rakyatnya malah dagelan Sedangkan para pakar oleng dibentur kenyataan Penyiar TV bergetar suaranya Rakyat yang lapar saling menerkam Ahli agama kewalahan Seiman kok perang? Burung bangkai mengintip dari balik awan Sesekali terbang diatas kepala Sekejap menukik kedalam hati Lalu bau kematian dihembus angin Yang kibarkan bendera setengah tiang Ada apa ini? Begitu mudahnya nyawa melayang Padahal tanpa diundang pun Kematian pasti datang Apakah ini karma? Apakah ini dosa turunan? Apakah ini upah dari kebodohan? Aku ingin meledak Seperti bom waktu aku terkucil Detaknya pun ditimbun sampah Kalau aku boleh mengeluh Jalan masihlah jauh Dunia kita satu Kenapa kita tidak bersatu? Aku sedang susah Rasanya ingin menjadi Hanoman atau Janggo Aku sedang susah Ya sedang susah Iwan Fals Album Manusia Setengah Dewa 2004 Manusia Setengah Dewa Wahai presiden kami yang baru Kamu harus dengar suara ini Suara yang keluar dari dalam goa Goa yang penuh lumut kebosanan Walau hidup adalah permainan Walau hidup adalah hiburan Tetapi kami tak mau dipermainkan Dan kami juga bukan hiburan Turunkan harga secepatnya Berikan kami pekerjaan Pasti kuangkat engkau Menjadi manusia setengah dewa Masalah moral masalah akhlak Biar kami cari sendiri Urus saja moralmu urus saja akhlakmu Peraturan yang sehat yang kami mau Tegakkan hukum setegak tegaknya Adil dan tegas tak pandang bulu Pasti kuangkat engkau Menjadi manusia setengah dewa Masalah moral masalah akhlak Biar kami cari sendiri Urus saja moralmu urus saja akhlakmu Peraturan yang sehat yang kami mau Turunkan harga secepatnya Berikan kami pekerjaan Tegakkan hukum setegak tegaknya Adil dan tegas tak pandang bulu Pasti kuangkat engkau Menjadi manusia setengah dewa Wahai presiden kami yang baru Kamu harus dengar suara ini Iwan Fals ( Album Manusia Setengah Dewa 2004 ) 17 Juli 1996 Gonjang ganjing gonggongan anjing Anjing herder sampai anjing peking Dar der dor otak digedor Dengan pelor hati di teror Ngeles !... Sas sis sus dengar desas desus Banyak kasus bikin sakit usus Hang heng hong berita bohong Kongkalikong sindikat king kong Cuek aje !... Kwek kwek kwek suara bebek Merem melek denger geledek Dalam benteng diadu gambreng Bandar judi tambah mentereng Untung banyak do’i !... Sengkuni kilik sana sini Kurawa dan Pandawa rugi Dewa dewa kerjanya berpesta Sambil nyogok bangsa manusia Hancur !... Hak asasi hidup disini Tinggal kata tinggal piagam Bukan keki bukan bukan patah hati Sebab hukum berwajah muram Busyet dah !... ...Habis !... Iwan Fals ( Album Manusia Setengah Dewa 2004 ) 16 Juli 1996 Kukenal kamu dari jauh Tergetar hati melihatmu Matamu bening Suaramu bening Semangatmu hening Wajahmu lembut Senyummu lembut Rambutmu lepas tergerai Terasa sejuk mengenalmu Merdeka aku dibuaimu Jalan yang panjang Sebatas pandang Kau tempuh tanpa mengeluh Tangan terkepal Berangkatlah kapal Menuju dermaga sepi Kunyanyikan hanya untukmu Puja puji ini karena rindu Air mata terlanjur tumpah Membasahi tanah menjadi darah Dipayungi mega kelabu Aku tak peduli Apa yang terjadi Jangan kau pergi dariku Akan kutemani Ke dermaga sepi Membelai ombak yang biru Kau bangkitkan aku Kupanggil kau selalu Bertahanlah dalam gelombang Kau buka mataku Kau sadarkan aku Janganlah bosan Kunyanyikan hanya untukmu Puja puji ini karena rindu Air mata terlanjur tumpah Membasahi tanah menjadi darah Dipayungi mega kelabu Iwan Fals ( Album Manusia Setengah Dewa 2004 ) Asik Ngga Asik Dunia politik penuh dengan intrik Cubit sana cubit sini itu sudah lumrah Seperti orang pacaran Kalau nggak nyubit nggak asik Dunia politik penuh dengan intrik Kilik sana kilik sini itu sudah wajar Seperti orang adu jangkrik Kalau nggak ngilik nggak asik Rakyat nonton jadi supporter Kasih semangat jagoannya Walau tau jagoannya ngibul Walau tau dapur nggak ngebul Dunia politik dunia bintang Dunia hura hura para binatang Berjoget dengan asik Dunia politik punya hukum sendiri Colong sana colong sini atau colong colongan Seperti orang nyolong mangga Kalau nggak nyolong nggak asik Rakyat lugu kena getahnya Buah mangga entah kemana Tinggal biji tinggal kulitnya Tinggal mimpi ambil hikmahnya Dunia politik dunia bintang Dunia pesta pora para binatang Asik nggak asik Dunia politik memang asik nggak asik Kadang asik kadang enggak disitu yang asik (katanya) Seperti orang main catur Kalau nggak ngatur nggak asik Pion bingung nggak bisa mundur Pion pion nggak mungkin kabur Menteri, luncur, kuda dan benteng Galaknya melebihi raja Raja tenang gerak selangkah Sambil menyematkan hadiah Asik nggak asik / Politik Asik nggak asik / Politik Asik nggak asik Asik nggak asik Iwan Fals Album Manusia Setengah Dewa 2004 Mungkin Di negeri ini apa saja bisa terjadi Untuk mendapatkan keadilan Kalau perlu membeli Yang hitam bisa menjadi putih Yang putih pun begitu Terhadap yang benar saja sewenang wenang Apalagi yang salah Sebenarnya ini cerita lama Tapi nyatanya sampai kini Masih sama Banyak pengacara berjaya karenanya Pengangguran banyak acara itulah dia Tekak tekuk hukum sudah menahun Pengadilan bagai sarang para penyamun Hukum mudah dipermainkan Pasal pasalnya mulur mungkrek Sampai kapan ini berjalan Kok semakin hari bertambah ruwet Kalau mau menang harus punya uang Yang bokek tak masuk hitungan Ada hakim dilempar sepatu Itu artinya tak mau dimadu Yang gila lagi Orang gila masuk persidangan Punya pengacara yang juga gila Hakimnya gila Jaksanya gila Jangan jangan semuanya sudah gila Termasuk dokternya Termasuk saya Mungkin Iwan Fals Album Manusia Setengah Dewa 2004

[+/-] Selengkapnya...

2007 - 50 :50

Pesan Dari Iwan Fals Dari Album 50 : 50

Terima Kasih Yang Dalam Bagi ALLAH, zat yang maha segala. Bagi pemerhati & pecinta lagu, bagi Musica Studio, IFM, para musisi yang terlibat dalam album ini, keluarga, tetangga, teman-temanku, OI & Fals Mania.
Bagimu Negeri....
Semoga kita semua diberkahi
kesehatan & keselamatan
dijauhi dari kesesatan
Dan semoga pula album ini
bisa menjadi teman di kala sepi.
TANAMLAH POHON JANGAN DISAKITI
HINDARI NARKOBA, JAUHI JUDI
JAGA DIRI, JANGAN SOMBONG,
JANGAN BERBOHONG, JANGAN IRI
JANGAN RENDAH DIRI,
BERSEMANGAT & ULETLAH
JANGAN PUTUS ASA,
JANGAN BERHUTANG,
LAPANG DADALAH
PEMAAF, BIJAKSANA
JANGAN MENGELUH,
BANTULAH SESAMA
SERTA BANYAK LAGI KATA-KATA INDAH
YANG HARUS SEGERA KITA BERI MAKNA
DAMAI DIHATI DAMAI DUNIA
SEMOGA
(Iwan Fals)
Negara Negara harus bebaskan biaya pendidikan Negara harus bebaskan biaya kesehatan Negara harus ciptakan pekerjaan Negara harus adil tidak memihak Itulah tugas negara Itulah gunanya negara Itulah artinya negara Tempat kita bersandar dan berharap Kenapa tidak ? Orang kita kaya raya Baik alamnya Maupun manusianya Dan ini yang kita pelajari sejak bayi Hanya saja kita tak pandai mengolahnya Oleh karena itu bebaskan biaya pendidikan Biar kita pandai mengarungi samudera hidup Biar kita tak mudah dibodohi dan ditipu Oleh karena itu biarkan kami sehat Agar mampu menjaga kedaulatan tanah air ini Negara negara Negara harus seperti itu Bukan hanya di surga di duniapun bisa Negara negara Negara harus begitu Kalau tidak bubarkan saja Atau ku adukan pada sang sepi Negara harus berikan rasa aman Negara harus hormati setiap keyakinan Negara harus bersahabat dengan alam Negara harus menghargai kebebasan Itulah tugas negara Itulah gunanya negara Itulah artinya negara Tempat kita bersandar dan berharap Selain Tuhan Iwan Fals album 50 : 50 Cemburu Setiap orang berharap hidupnya lebih baik Dari hari ke hari dari waktu ke waktu Setiap orang tak ingin hidupnya menderita Tentu saja ingin bahagia tak ingin terhina Tapi mengapa Begitu banyak yang tak baik Hidupnya susah Terlunta lunta jiwa dan raganya Ada kamu yang mengatur ini semua Tapi rasanya percuma Ada juga yang janjikan indahnya surga Tapi neraka terasa Ingin bersyukur Tapi tak semudah tutur Canggung jalani hidup Yang terasa hanya kewajiban saja Cemburu pada samudera Yang menampung segala Cemburu pada sang ombak Yang selalu bergerak Di meja judi mempertaruhkan sepenggal waktu Setengah mabuk mencoba mencuri nasib Sebentar menang sebentar kalah itulah gelombang hidup Di sisa hidup agar tetap hidup Tapi mengapa Semua seperti mimpi Tak ada yang abadi Kapal inipun akhirnya berhenti di dermaga sepi Cemburu pada samudera Yang menampung segala Cemburu pada sang ombak Yang selalu bergerak Iwan Fals album 50 : 50 Yang Tercinta Tidurlah dalam pelukanku Lelaplah dalam mimpi indah Biarkanlah sejenak saja Berlalu semua luka luka Tenanglah tenanglah Hapuskan semua duka derita Tenanglah sayangku Pasti kan ada hari yang indah Andaikan masih ada resah Eratkan lagi dekapanmu Dan sekali lagi kau cobalah Meski lelah hati yang ada Tenanglah sabarlah Pasti kan ada hari yang indah Dekatlah sayangku Hapuskan semua duka derita Biar Kita menipu diri dengan hangatnya cinta Oh biar Lupakan sementara semua duka terasa Tidurlah Tenanglah Tidurlah Tenanglah Iwan Fals / Opick Album 50:50 Tak Pernah Terbayangkan Tak pernah terbayangkan Bila harus berjalan tanpa dirimu Tak pernah terpikirkan Bila aku bernafas tanpa nafasmu Nafasmu Takdir sudah pertemukan kita Tuk berdua dan saling menjaga Dan tak mau aku melewati Semua ini tanpamu Kau hangatkan genggaman tanganku Dan berkata akulah milikmu Dan tak mau aku menjalani Dunia ini tanpamu Takdir sudah pertemukan kita Iwan Fals / Pongky Barata Album 50:50 Rubah Jaman berubah perilaku tak berubah Orang berubah tingkah laku tak berubah Wajah berubah kok menjadi lebih susah Manusia berubah berubah - rubah Gandhi yang dicari yang ada komedi Revolusi dinanti yang datang Azahari Lembaga berdiri berselimut korupsi Wibawa menjadi alat melindungi diri Pendidikan adalah anak tiri yang kesepian Agama sebagai topeng yang menjijikkan Kemiskinan merajalela yang kaya makin rakus saja Hukum dan kesehatan diperjual belikan Kesaksian tergusur oleh kepentingan ngawur Pemerintah keasyikan berpolitik (ngawur) Partai politik sibuk menuhankan uang (ngawur) Ada rakyat yang lapar makan daun dan arang Televisi sibuk mencari iklan Sementara banyak yang tunggu giliran Rakyat dan sang jelata menatap dengan mata kosong Dimana aku apa ditelan tsunami ? Iwan Fals album 50 : 50 Ini Bukan Mimpi Simaklah laguku ini Tentang sebuah bencana Tragedi umat manusia Terjadi lagi Terjadi lagi Alampun telah bersaksi Atas tingkah laku kita Tuhanpun telah menyapa Memperingati Memperingati Ini bukan sandiwara Ini bukan dalam mimpi Ini bukan sandiwara Ini bukan dalam mimpi Ini kenyataan mari renungi Ini bukan sandiwara Ini bukan dalam mimpi Ini kenyataan yang ada mari renungi Demi keselamatan kita bersama Mari kita berdoa Pada Yang Kuasa Berjanji kembali kejalan Illahi Berjanji kembali kejalan Illahi Kejalan Illahi Iwan Fals / Yockie S। & Remy Soetansyah Album 50:50 Pulanglah

Padi menguning tinggal di panen Bening air dari gunung Ada juga yang kekeringan karena kemarau Semilir angin perubahan Langit mendung kemerahan Pulanglah kitari lembah persawahan Selamat jalan pahlawanku Pejuang yang dermawan Kau pergi saat dibutuhkan saat dibutuhkan Keberanianmu mengilhami jutaan hati Kecerdasan dan kesederhanaanmu Jadi impian Pergilah pergi dengan ceria Sebab kau tak sia sia Tak sia sia Tak sia sia Pergilah kawan Pendekar Satu hilang seribu terbilang Patah tumbuh hilang berganti Terimalah sekedar kembang Dan doa doa Suci sejati Suci sejati

Iwan Fals album 50 : 50 ( Lagu ini dinyanyikan pertama kali oleh Iwan Fals pada 8 Desember 2004 dihalaman kantor Yayasan Lembaga Bantuan Hukum Indonesia (YLBHI). Lagu ini khusus dibuat oleh Iwan Fals untuk perjuangan dan jasa-jasa kemanusiaan Almarhum Munir Said Thalib yang tewas dibunuh. )
( Ada versi live concert - nya yang bisa dijenguk di: http://www.kontras.org/munir/index.php )
Masih Bisa Cinta Hari ini kau patahkan hatiku Kau patahkan niatku Kau patahkan semangatku Entah mengapa ku masih bisa cinta Bisa cinta padamu Kumaafkan salahmu Berjanjilah berjanjilah untukku Datang padaku Lihat mataku Akan kucoba perhatikan kamu Datang padaku Rasa hatiku Akan kucoba terus cinta kamu Air mata tak akan ku uraikan Hanya mengelus dada Kumaafkan salahmu Iwan Fals / Dewiq Album 50:50 Apakah Aku Benar-benar Memiliki Kamu Telah kuberikan semua yang ada didalam jiwa Tak tersisa walau sekecil debu Ku ikhlaskan goresan rasa namun kata yang indah Selalu berlabuh di tempat yang salah Hari sepi menikam dalam Tak adakah secercah harapan Biduk cinta yang hampir karam coba aku tahan Sempat goyah sempat aku bosan Hasrat hati yang kini terganggu oleh rasa ragu Kemanakah rindu yang kemarin Ungkapkanlah isi hatimu Jangan pernah berpaling dariku Tunjukkanlah rasa cintamu Jangan sampai aku bertanya Apakah aku benar-benar memiliki Apakah aku benar-benar memiliki Kamu Iwan Fals / Digo Album 50:50 Ikan-ikan Ikan ikan kecil Jadi santapan ikan ikan besar Agar warna kulitnya berkilau Di dalam akuarium kehidupan Gelembung gelembung udara Jadi syarat hidup sejahtera Jikalau tidak mau celaka Bikin senang hati pemiliknya Ikan ikan kecil Di sudut kiri peti televisi Menjadi hiasan tersendiri Walau tak lama mereka pergi Ini kisah menahun Juga tragedi bertahun tahun Dibungkus merdu gemericik air Jadi hiburan keluarga rukun Ikan ikan kecil mati Dimakan ikan ikan besar Walau begitu adanya Kuakui hatiku tergetar Ikan ikan besar mati Segala yang hidup pasti mati Begitupun pemiliknya Penjual dan penikmatnya Tak ada yang lepas dari kematian Tak ada yang bisa sembunyi dari kematian Pasti Iwan Fals Album 50:50 Kasacima Yang aku mau kau tunggu Janganlah terburu nafsu Pasti kudatangi kamu Tak mungkin kau ku kibuli Kasihku kasih terkasih Sayangku sayang tersayang Cintaku cinta tercinta Manisku manis termanis Rinduku setengah mati Kalbuku menggebu-gebu Mari sini dekat padaku Kucium kau berulang kali Hidup ini indah Berdua semua mudah Yakinlah melangkah Jangan lagi gelisah Kalau kau tak mau menunggu Aku tak pandai merayu Percayalah kau padaku Percaya ya percayalah Suka dan duka biasa Cemburu jangan membuta Senyumlah engkau kekasih Problema jadi tak perih Iwan Fals album 50 : 50 Rubah Jaman berubah keadaan tak berubah Orang berubah tingkah laku tak berubah Wajah berubah kok seakan tambah susah Manusia berubah berubah rubah Kasih yang dicari yang ada komedi Revolusi dinanti yang ada Ashari Lembaga berdiri berselimut korupsi Wibawa menjadi alat melindungi diri Pendidikan adalah anak tiri yang kesepian Agama sebagai topeng yang menjijikkan Kemiskinan merajalela yang kaya makin rakus saja Kesehatan dan hukum diperjual belikan Kesaksian tergusur oleh kepentingan pribadi Pemerintah keasyikan berpolitik Partai politik sibuk menuhankan uang Ada rakyat yang lapar makan daun dan arang Televisi sibuk mencari iklan Sementara si Iwan menunggu giliran Raja pane dan tendri menatap dengan mata kosong Dimana mimpi? Apa ditelan tsunami Iwan Fals album 50 : 50 Mabuk Cinta Pagi ini ayamku berkokok keras sekali Seperti memaki bangunkan aku dari mimpi Hari ini pacarku yang cantik telah kembali Melelehkan hatiku yang selama ini mati suri Aku bahagia Sekali lagi ku jatuh cinta Hari istimewa Karena kau kembali percaya padaku Hari ini aku bahagia kau kembali Hari ini aku bahagia jatuh cinta lagi Wangi bunga hangat mentari Semua jelas kurasakan asik sekali Rasa benci sakit hati Terbang menghilang jauh pergi Aku bahagia Denganmu lagi ku jatuh cinta Hari istimewa Karena kau kembali percaya padaku Hari ini aku bahagia kau kembali Hari ini aku bahagia jatuh cinta lagi Jika aku tahu dari dulu saja Aku tak mau khianati kamu Jika aku tahu begini rasanya Aku mau bahagia sampai mati Hari ini aku bahagia kau kembali Hari ini aku bahagia jatuh cinta lagi Hari ini aku bahagia kau kembali Hari ini aku bahagia jatuh cinta lagi Ku mabuk cinta Ku mabuk cinta Lagi lagi mabuk Lagi lagi cinta Bolak balik jatuh Bolak balik cinta Ku mabuk cinta Ku mabuk cinta He he he he he he he he Iwan Fals / Bongki Album 50:50

[+/-] Selengkapnya...

1998 - Kantata Samsara

Samsara "Ooh Tentreming ati Tentreming donya Ooh" Bila ruang waktu berbenturan Bila bintang diganti satelit Manusia bunuh jarak Evolusi kehidupan Makin jelas Bila hidup butakan budaya Bila anarki membara rakyat merana Daulat daya hidup jadi semu Demokrasi bibir jalanan Bukan penyelesaian Keadilan Kehidupan Ditegakkan Kebersamaan Kemakmuran Dilautkan Apakah masih ada angin cinta kebersamaan ? Gerhana meratap jiwa membara Kesatuan berbangsa digemakan Samsara Galileo Samsara Galileo Samsara Angin berputar putar ditengah matahari Bila anarki dan emosi bernyanyi Kepalsuan membudaya Merobohkan masa depan Tergilas kehidupan melanium Emosi membara Anarki menyala Serakah membara Membuahkan kesenjangan Oligarki Monopoli Daya mati Demokrasi Ekonomi Daya hidup "Singgah singgah kala singgah Pan suminggah Durga kala sumingkira Singa sirah singa suku Singa tan kasat mata Singa tenggak singa Wulu singa bahu Kabeh pada sumingkira Balia mring asal neki" Iwan Fals, Djody & Jabo (Album Kantata Samsara 1998) For Green And Peace I am jealous of the moonshine I am jealous of the sun's rays Oh sun the sun above You are the soul of life Moon full moon above Your light in this darkening the world In the eyes for peace and tranquility Water of love You are the blood that ruin through my veins There are more and more conflicts Even without the threat of nuclear games Civilized economy and technology Did not bear the green and peace movement Let us sing For the world of green and peace Let us sing For the rejuvination of the universe constitution Let’s echo the word Let’s start our revolution for green and peace Let’s start our revolution for green and peace Let’s start our revolution for green and peace Let’s start our revolution for green and peace Sing the song for the world of green and peace Human civilitation Witness how greed ruins natures harmony The earth shaltering the atmosphere is heating up The stars would never shine The beginning of the millenium Bring war criminals Witness Bosnia, Somalia, Palestine Watch the world crumbles plagued by terrorism Singing together Let’s start our revolution for green and peace Let’s start our revolution for green and peace Let’s start our revolution for green and peace Let’s start our revolution for green and peace The sun, the earth, the moon and the stars You are the witness for the universe constitution Constitution and democracy made by the men Could never solve problems world conflict Djody, Doddy & Jabo (Album Kantata Samsara 1998) Bunga Matahari Embun selembut wajahmu Fajar secerah senyummu Merdu burung bernyanyi Merdu janji janjimu Kau tumpahkan cintamu Bergelora jiwa jantanku Berjanji setubuhi indraku Matahari seindah kasihmu Kuberikan segalanya oh jantung hatiku Kukorbankan kurelakan Demi bunga matahariku Tetapi kini semua Hampa karena kau terbang Sebagai angin senja Bunga matahariku Bunga mata hatiku Sirnalah impian indahku Retaklah daya cinta Kau sirnakan lautan Kasih sayangku ini Kau ratakan gunung cinta Bunga bunga hatiku Matahariku Halilintar getarkan jiwaku Bergetar dibelah asmara Kurelakan kukorbankan Segala galanya Aku masih tetap tegar Diterjang badai asmara Bunga mata hatiku Bunga matahariku Bunga mata hatiku Bunga matahariku Djody, Doddy & Joki. S (Album Kantata Samsara 1998) Panji Panji Demokrasi Panji panji demokrasi Apa sudah mati ? Dewa dewa keadilan Tinggal bayangan Mata mata kesadaran Di nina bobok kan Kenapa hukum tak pernah Menyentuh yang diatas Pu tipu saling menipu Kat sikat saling menyikat Lah salah menjadi benar Ngung bingung hidup menjadi bingung Celaka Menangis panji panji demokrasi Panji panji demokrasi Penuh luka berdarah Jatuh menetes ke bumi Membangunkan kesadaran Pu tipu saling menipu Kat sikat saling menyikat Lah salah menjadi benar Ngung bingung hidup semakin bingung Celaka Menangis panji panji demokrasi Panji panji demokrasi sedang menangis Panji panji demokrasi sedang mengemis Jabo & Doddy (Album Kantata Samsara 1998) Nyanyian Preman Wajahku disabet angin jadi tembaga Ketombe dirambut celana kusut Umurku ditelan jalan dalam kembara Impian dirumput ah cerita butut Addressku pojokan jalan tapi merdeka Hidupku bersatu bersama rakyat Jiwaku menolak menjadi kuku garuda Hatiku setia meskipun cacat Ooh ooh Ya ya ya ya ya ya ya T K W Susu macan Ijasah SD Pengalaman T K W Susu macan Ijasah SD Pengalaman Kugenggam nasibku mantap tanpa sesalan Bapakku mentari bundaku jalan Hidupku berlangsung tanpa buku harian Berani konsekuen pertanda jantan ( Minuman pun ditenggak... Glegek huah ) Iwan Fals, W.S Rendra, Jabo & Joki. S (Album Kantata Samsara 1998) Asamaragama Aku ingin menurunkan bulan Lenganku pendek Pertolongan apa yang bisa kuharapkan ? Aku menari menghadang angin Mencari jala atau jaring Asmaragama mengacaukan nafasku Mendam birahi gua siluman Benda jaya ingin ku singgahkan Bertapa sampai tuntas air kehidupan Dan sang rembulan wajah kencana Yang penuh rahasia Dengan tuntutan yang takkan terlaksanakan Oh bulan oh bara asmara Tak tersisakah kenanganmu sedikit juga ? Gelepar ikan di peraduan Kijang mengerang di alam mimpi Gada perkasa dalam khayal bidadari Oh rembulan Oh asmaragama Mengapa kau belah hatiku ? Oh rembulan Oh asmaragama Aku tetap tegar dibelah asmara Iwan Fals, W.S Rendra, Djody & Joki. S (Album Kantata Samsara 1998) Songsonglah Lepaslah Lepaslah belenggu ragu Yang membelit hati Langkahlah Melangkah dengan pasti Menuju gerbang baru Songsonglah Songsonglah gelombang waktu Berenang dengan tenang Tangis bayi baru lahir Memecah hari yang berat Ibunya pasrah berdarah Beban hidup kian bertambah Namun harapan juga bertambah Sang ayah tak mampu berkata Mendengar Mendengar suara gaduh Hatinya terluka Melihat Melihat wajah murung Air matanya berlinang Merasa Merasa telah tiba Saat yang ditunggu tunggu Iwan Fals (Album Kantata Samsara 1998) Lagu Buat Penyaksi Matinya seorang penyaksi Bukan matinya kesaksian Tercatat direlung jiwa Menjadi bara membara Duka cita terdalam Hari ini kisahmu abadi Berbaringlah kawan Berbaringlah dengan tenang Matinya seorang wartawan Bukan matinya kebenaran Tercatat dengan kata sakti Menjadi benih yang murni Duka cita terdalam Hari ini kisahmu abadi Berbaringlah kawan Berbaringlah dengan tenang Iwan Fals (Album Kantata Samsara 1998) Anak Zaman Aku tanamkan benih hidup Aku sirami dengan doa Tumbuh tumbuhlah pohon kehidupan Mekar mekarlah bunga harapan Burung terbang menelan bintang Dingin mencekam menakutkan Bunga bunga api menari nari Waspada waspadalah pancaroba Hari baru telah datang Bunga bunga masa depan Telah datang perubahan Bintang bintang anak zaman Iwan Fals, Djody, Jabo & Jockie (Album Kantata Samsara 1998) Langgam Lawu Dengarlah suara bening dalam hatimu Biarlah nuranimu berbicara Lihatlah puncak gunung menjulang tinggi Perkasa menghadapi badai hidup Dalang melenggang di pasar baru Cari wayang yang mau jadi dalang Main silat pakai sepatu Sepatu bot buatan Jepang E walah gunung Lawu langite wungu Golek wahyu endasku ngelu Kupu kupu terbang datang Dikaki gunung Lawu Dinaungi awan Dalang melenggang mencari pacar baru Wayang pusing pakai topeng berwarna belang Rokok menyan mengebul memanggil hantu Pohon beringin dibonsai membayar hutang E walah bapak pucung menari nari Bernyanyi kami akan terus bernyanyi Kupu kupu terus datang Dikaki gunung Lawu Satu warna satu tujuan Dengarlah suara bening dalam hatimu Biarlah nuranimu berbicara Lihatlah puncak gunung menjulang tinggi Perkasa menghadapi badai hidup Iwan Fals, Doddy, Jabo & Jockie (Album Kantata Samsara 1998) Pangeran Brengsek Pangeran brengsek gudel ngepet Suka nyopet mati disantet Pangeran brengsek gegar otak Padahal jelas tak punya otak Aku seperti monyet botak Monyet botak seperti aku Monyet botak seperti gudel Gudel ngepet seperti pangeran Oh ya Ngaku dermawan suka nyopet Oh ya Ee ee ati ati disantet Sudah kubilang jangan protes Pangeran brengsek Sudah kubilang jangan nyopet Pangeran brengsek sek sek sek sek Pangeran brengsek suka nggelek Pingin jadi caleg tapi gebleg Jual tampang dikoran koran Ha ha ha pahlawan kesiangan Oh ya Ngaku dermawan suka nyopet Oh ya Ee ee ati ati disantet Sudah kubilang jangan protes Pangeran brengsek Sudah kubilang jangan nyopet Pangeran brengsek Senang bernyanyi kaya Sengkuni Senang berkhotbah kaya Dorna Ngomongnya ngaco co co co co co Sek sek sek sek sek sek sek sek sek Iwan Fals, Djody, Jabo & Jockie (Album Kantata Samsara 1998)

[+/-] Selengkapnya...

2000 - Best of the Best

Kemesraan Suatu hari Dikala kita duduk ditepi pantai Dan memandang Ombak dilautan yang kian menepi Burung camar Terbang bermain diderunya air Suara alam ini Hangatkan jiwa kita Sementara Sinar surya perlahan mulai tenggelam Suara gitarmu Mengalunkan melodi tentang cinta Ada hati Membara erat bersatu Getar seluruh jiwa Tercurah saat itu Kemesraan ini Janganlah cepat berlalu Kemesraan ini Ingin kukenang selalu Hatiku damai Jiwaku tentram disampingmu Hatiku damai Jiwaku tentram bersamamu Bersamamu Iwan Fals & Franky S. (Album Single 1988) Orang Pinggiran Orang pinggiran Ada di trotoar Ada di bis kota Ada di pabrik pabrik Orang pinggiran Di terik mentari Di jalan becek Menyanyi dan menari Lagunya nyanyian hati Tarinya tarian jiwa Seperti tangis bayi dimalam hari Sepinya waktu kala sendiri Sambil berbaring meraih mimpi Menatap langit langit tak perduli Sebab esok pagi kembali Orang pinggiran Didalam lingkaran Berputar putar Kembali kepinggiran Lagunya nyanyian hati Tarinya tarian jiwa Seperti tangis bayi dimalam hari Sepinya waktu kala sendiri Sambil berbaring meraih mimpi Menatap langit langit tak perduli Sebab esok pagi kembali Orang pinggiran Bukan pemalas Orang pinggiran Pekerja keras Orang pinggiran Tidak mengeluh Orang pinggiran Terus melenguh Iwan Fals, Ian Antono & Franky S. (Album Single 1995) Entah Entah mengapa Aku tak berdaya Waktu kau bisikkan Jangan aku kau tinggalkan Tak tahu dimana Ada getar terasa Waktu kau katakan Ku butuh dekat denganmu Seperti biasa Aku diam tak bicara Hanya mampu pandangi Bibir tipismu yang menari Seperti biasa Aku tak sanggup berjanji Hanya mampu katakan Aku cinta kau saat ini Entah esok hari Entah lusa nanti Entah Sungguh mati betinaku Aku tak mampu beri sayang yang cantik Seperti kisah cinta di dalam komik Sungguh mati betinaku Buang saja angan angan itu Lalu cepat peluk aku Lanjutkan saja langkah kita Rasalah Rasalah Apa yang terasa Iwan Fals ( Album Ethiopia 1986 ) Mata Indah Bola Ping Pong Pria mana yang tak suka Senyummu juwita Kalau ada yang tak suka Mungkin sedang goblok Engkau baik Engkau cantik Kau wanita Aku cinta Mata indah bola ping pong Masihkah kau kosong Bolehkah aku membelai Hidungmu yang aduhai Engkau baik Engkau cantik Kau wanita Aku puja Jangan marah kalau kugoda Sebab pantas kau digoda Salah sendiri kau manis Punya wajah teramat manis Wajar saja kalau kuganggu Sampai kapan pun kurindu Lepaskan tawamu nona Agar tak murung dunia Engkau baik Engkau cantik Kau wanita Aku cinta Aku puja Kau betina Bukan gombal Aku yang gila Jangan marah kalau kugoda Sebab pantas kau digoda Salah sendiri kau manis Punya wajah teramat manis Wajar saja kalau kuganggu Biar mampus aku rindu Lepaskan tawamu nona Agar tak murung dunia Mata indah bola ping pong Masihkah kau kosong Bolehkah aku membelai Hidungmu yang aduhai Mata indah bola ping pong Masihkah kau kosong Bolehkah aku membelai Bibirmu yang aduhai Mata indah bola ping pong Masihkah kau kosong Bolehkah aku membelai Pipimu yang aduhai Mata indah bola ping pong Masihkah kau kosong Bolehkah aku membelai Jidatmu yang aduhai Iwan Fals ( Album Wakil Rakyat 1987 ) Kumenanti Seorang Kekasih Bila mentari bersinar lagi Hatiku pun ceria kembali (asyik) Kutatap mega tiada yang hitam Betapa indah hari ini Kumenanti seorang kekasih Yang tercantik yang datang dihari ini Adakah dia akan selalu setia Bersanding hidup penuh pesona harapanku Jangan kau tak menepati janji Datanglah dengan kasihmu Andai kau tak datang kali ini Punah harapanku Iwan Fals / Yoesyono ( Album Barang Antik 1984 ) Ethiopia Dengar rintihan berjuta kepala Waktu lapar menggila Hamparan manusia tunggu mati Nyawa tak ada arti Kering kerontang meradang Entah sampai kapan Datang tikam nurani Selaksa doa penjuru dunia Mengapa tak rubah bencana Menjerit Afrika mengerang Ethiopia Ethiopia Ethiopia Ethiopia Ethiopia Ethiopia Ethiopia Ethiopia Ethiopia Derap langkah sang penggali kubur Angkat yang mati dengan kelingking Parade murka bocah petaka Tak akan lenyap kian menggema Nafas orang-orang disana Merobek telinga Telanjangi kita Lalat-lalat berdansa cha cha cha Berebut makan dengan mereka Tangis bayi ditetek ibunya Keringkan air mata dunia Obrolan kita dimeja makan Tentang mereka yang kelaparan Lihat sekarat dilayar TV Antar kita pergi ke alam mimpi Ethiopia Ethiopia Ethiopia Ethiopia Ethiopia Ethiopia Ethiopia Ethiopia ” Disana terlihat ribuan burung nazar... Terbang disisi iga iga yang keluar... Jutaan orang memaki takdirnya... Jutaan orang mengutuk nasibnya... Jutaan orang marah... Jutaan orang tak bisa berbuat apa apa... “ ” Setiap detik selalu saja ada yang merintih... Setiap menit selalu saja ada yang mengerang...” Ethiopia Ethiopia Ethiopia Ethiopia “ Aku dengar jeritmu dari sini... Aku dengar... Aku dengar tangismu dari sini... Aku dengar... “ ” Namun aku hanya bisa mendengar... Aku hanya bisa sedih... Hitam kulitmu... Sehitam nasibmu kawan... ” ” Waktu kita asik makan... Waktu kita asik minum... Mereka haus... Mereka lapar... Mereka lapar... Mereka lapar... “ Iwan Fals (Album Ethiopia 1986) Pesawat Tempurku Waktu kau lewat Aku sedang mainkan gitar Sebuah lagu yang kunyanyikan Tentang dirimu Seperti kemarin Kamu hanya lemparkan senyum Lalu pergi begitu saja Bagai pesawat tempur Hei kau yang manis Singgahlah dan ikut bernyanyi Sebentar saja nona Sebentar saja hanya sebentar Rayuan mautku Tak membuat kau jadi galak Bagai seorang diplomat ulung Engkau mengelak Kalau saja aku bukanlah penganggur Sudah kupacari kau Jangan bilang tidak bilang saja iya Iya lebih baik daripada kau menangis Penguasa penguasa Berilah hambamu uang Beri hamba uang Beri hamba uang Penguasa penguasa Berilah hambamu uang Beri hamba uang Beri hamba uang Beri hamba uang Beri hamba uang Oh ya andaikata Dunia tak punya tentara Tentu tak ada perang Yang banyak makan biaya Oh oh ya andaikata Dana perang buat diriku Tentu kau mau singgah Bukan cuma tersenyum Kalau hanya senyum yang engkau berikan Westerling pun tersenyum Bersinggahlah sayang pesawat tempurku Mendarat mulus didalam sanubariku Penguasa penguasa Berilah hambamu uang Beri hamba uang Beri hamba uang Penguasa penguasa Berilah hambamu uang Beri hamba uang Beri hamba uang Beri hamba uang Beri hamba uang Beri hamba uang Beri hamba uang Beri hamba uang Beri hamba uang Beri hamba uang Beri hamba uang Beri hamba uang Beri hamba uang Beri hamba uang Iwan Fals ( Album ‘1910’ 1988 ) Galang Rambu Anarki Galang Rambu Anarki anakku Lahir awal Januari Menjelang pemilu Galang Rambu Anarki dengarlah Terompet tahun baru Menyambutmu Galang Rambu Anarki ingatlah Tangisan pertamamu Ditandai BBM membumbung tinggi Maafkan kedua orang tuamu kalau (Tak mampu beli susu) BBM naik tinggi (susu tak terbeli) Orang pintar tarik subsidi Mungkin bayi kurang gizi Galang Rambu Anarki anakku Cepatlah besar matahariku Menangis yang keras janganlah ragu Tinjulah congkaknya dunia buah hatiku Doa kami di nadimu Galang Rambu Anarki dengarlah Terompet tahun baru Menyambutmu Galang Rambu Anarki ingatlah Tangisan pertamamu Ditandai BBM melambung tinggi Maafkan kedua orang tuamu kalau (Tak mampu beli susu) BBM naik tinggi (susu tak terbeli) Orang pintar tarik subsidi Anak kami kurang gizi Galang Rambu Anarki anakku Cepatlah besar matahariku Menangis yang keras janganlah ragu Tinjulah congkaknya dunia buah hatiku Doa kami di nadimu Cepatlah besar matahariku Menangis yang keras janganlah ragu Hantamlah sombongnya dunia buah hatiku Doa kami di nadimu Iwan Fals ( Album Opini 1982 ) Surat Buat Wakil Rakyat Untukmu yang duduk sambil diskusi Untukmu yang biasa bersafari Disana di gedung DPR Wakil rakyat kumpulan orang hebat Bukan kumpulan teman teman dekat Apalagi sanak famili Dihati dan lidahmu kami berharap Suara kami tolong dengar lalu sampaikan Jangan ragu jangan takut karang menghadang Bicaralah yang lantang jangan hanya diam Dikantong safarimu kami titipkan Masa depan kami dan negeri ini Dari Sabang sampai Merauke Saudara dipilih bukan di lotere Meski kami tak kenal siapa saudara Kami tak sudi memilih para juara Juara diam juara he eh juara hahaha Untukmu yang duduk sambil diskusi Untukmu yang biasa bersafari Disana di gedung DPR Dihati dan lidahmu kami berharap Suara kami tolong dengar lalu sampaikan Jangan ragu jangan takut karang menghadang Bicaralah yang lantang jangan hanya diam Wakil rakyat seharusnya merakyat Jangan tidur waktu sidang soal rakyat Wakil rakyat bukan paduan suara Hanya tahu nyanyian lagu “setuju” Wakil rakyat seharusnya merakyat Jangan tidur waktu sidang soal rakyat Wakil rakyat bukan paduan suara Hanya tahu nyanyian lagu “setuju” Wakil rakyat seharusnya merakyat Jangan tidur waktu sidang soal rakyat Wakil rakyat bukan paduan suara Hanya tahu nyanyian lagu “setuju” Wakil rakyat seharusnya merakyat Jangan tidur waktu sidang soal rakyat Wakil rakyat bukan paduan suara Hanya tahu nyanyian lagu “setuju” Iwan Fals ( Album Wakil Rakyat 1987 ) Belum Ada Judul Pernah kita sama sama susah Terperangkap didingin malam Terjerumus dalam lubang jalanan Digilas kaki sang waktu yang sombong Terjerat mimpi yang indah Lelah Pernah kita sama sama rasakan Panasnya mentari hanguskan hati Sampai saat kita nyaris tak percaya Bahwa roda nasib memang berputar Sahabat masih ingatkah Kau Sementara hari terus berganti Engkau pergi dengan dendam membara Dihati Cukup lama aku jalan sendiri Tanpa teman yang sanggup mengerti Hingga saat kita jumpa hari ini Tajamnya matamu tikam jiwaku Kau tampar bangkitkan aku Sobat Sementara hari terus berganti Engkau pergi dengan dendam membara Dihati Iwan Fals ( Album Belum Ada Judul 1992 ) Lancar Sejak palapaku mengorbit ke angkasa Kemajuan teknologiku semakin menggila Komunikasipun bertambah mudah Walau itu jauh di luar kota Disana sini dan dimana mana Terlihat berita tentang pembangunan Terciptalah kini pemerataan Bangsaku kini telah dipintu kemajuan Tinggal semua perlu kesadaran Jangan kita berpangku tangan Teruskan hasil perjuangan Dengan jalan apa saja yang pasti kita temukan Asal jangan pembangunan Dijadikan korban Asal jangan pembangunan Hanya untuk si tuan Polan Disana sini dan dimana mana Terlihat berita tentang pembangunan Terciptalah kini pemerataan Bangsaku kini sudah diambang kemajuan Tinggal semua perlu kesadaran Jangan kita berpangku tangan Teruskan hasil perjuangan Dengan jalan apa saja yang pasti kita temukan Asal jangan pembangunan Dibuat kesempatan Asal jangan pembangunan Dijadikan korban Asal jangan pembangunan Bikin resah kaum susah Asal jangan pembangunan Bikin mandul hutan gundul Asal jangan pembangunan Bikin gendut kulit perut Asal jangan pembangunan Bikin subur kaum makmur Asal jangan pembangunan Bikin kotor meja kantor Asal jangan pembangunan Buat senang cacing cacing Iwan Fals ( Album Lancar 1987 ) Celoteh Camar Tolol Dan Cemar Api menjalar dari sebuah kapal Jerit ketakutan Keras melebihi gemuruh gelombang Yang datang Sejuta lumba lumba mengawasi cemas Risau camar membawa kabar Tampomas terbakar Risau camar memberi salam Tampomas Dua tenggelam Asap kematian Dan bau daging terbakar Terus menggelepar dalam ingatan Hatiku rasa Bukan takdir tuhan Karena aku yakin itu tak mungkin Korbankan ratusan jiwa Mereka yang belum tentu berdosa Korbankan ratusan jiwa Demi peringatan manusia Korbankan ratusan jiwa Mereka yang belum tentu berdosa Korbankan ratusan jiwa Demi peringatan manusia Bukan bukan itu Aku rasa kita pun tahu Petaka terjadi Karena salah kita sendiri Datangnya pertolongan Yang sangat diharapkan Bagai rindukan bulan Lamban engkau pahlawan Celoteh sang camar Bermacam alasan Tak mau kami dengar Di pelupuk mata hanya terlihat Jilat api dan jerit penumpang kapal Tampomas sebuah kapal bekas Tampomas terbakar di laut lepas Tampomas tuh penumpang terjun bebas Tampomas beli lewat jalur culas Tampomas hati siapa yang tak panas Tampomas kasus ini wajib tuntas Tampomas koran koran seperti amblas Tampomas pahlawanmu kurang tangkas Tampomas cukup tamat bilang naas Iwan Fals ( Album Sumbang 1983 ) Antara Aku Kau Dan Bekas Pacarmu Tabir gelap yang dulu hinggap Lambat laun mulai terungkap Labil tawamu tak pasti tangismu Jelas membuat aku sangat ingin mencari Apa yang tersembunyi Dibalik manis senyummu Apa yang tersembunyi Dibalik bening dua matamu Dapat kutemui mengapa engkau tak pasti Lalu aku coba untuk mengerti Saat engkau tiba disimpang jalan Lalu kau bimbang untuk tentukan arah mana dekat tujuan ( kau bimbang tentukan arah tujuan ) Jalan gelap yang kau pilih Penuh lubang dan mendaki Jalan gelap yang kau pilih Penuh lubang dan mendaki Jalan gelap yang kau pilih Penuh lubang dan mendaki Jalan gelap yang kau pilih Penuh lubang dan mendaki Jalan gelap yang kau pilih Penuh lubang dan mendaki Jalan gelap yang kau pilih Penuh lubang dan mendaki Iwan Fals ( Album Opini 1982 & Album AAKDBP 1988 ) Sugali Sua sua sua suara berita Tertulis dalam koran Tentang seorang lelaki yang sering keluar masuk bui Jadi buronan polisi Dar der dor suara senapan Sugali anggap petasan Tiada rasa ketakutan punya ilmu kebal senapan Semakin lupa daratan Lihat sugali menari Di lokasi WTS kelas teri Asik lembur sampai pagi Usai garong hambur uang peduli setan Di di du Di du da di du Di di du di du du Di di du Di du da di du Di du da di du di da di du di da du Ramai gunjing tentang dirimu Yang tak juga hinggap rasa jemu Suram hari depanmu Rasa was was mata beringas Menunggu datang peluru yang panas Di waktu hari naas Oh bisik jangkrik ditengah malam Tenggelam dalam suara letusan Kata berita di mana mana Tentang Sugali tak tenang lagi dan lari sembunyi Tar ter tor suara senapan Sugali anggap petasan Tiada rasa ketakutan punya ilmu kebal senapan Sugali makin keranjingan Lihat sugali menari Di lokasi WTS kelas teri Asik joget sampai lecet Genit gelitik cewek binal paling busyet Di di du Di du da di du Di di du di du du Di di du Di du da di du Di du da di du di da di du di da du Iwan Fals ( Album Sugali 1984 ) Tikus Tikus Kantor Kisah usang tikus tikus kantor Yang suka berenang di sungai yang kotor Kisah usang tikus tikus berdasi Yang suka ingkar janji lalu sembunyi Dibalik meja teman sekerja Didalam lemari dari baja Kucing datang cepat ganti muka Segera menjelma bagai tak tercela Masa bodoh hilang harga diri Asal tak terbukti ah tentu sikat lagi Tikus tikus tak kenal kenyang Rakus rakus bukan kepalang Otak tikus memang bukan otak udang Kucing datang tikus menghilang Kucing kucing yang kerjanya molor Tak ingat tikus kantor datang menteror Cerdik licik tikus bertingkah tengik Mungkin karena sang kucing pura pura mendelik Tikus tau sang kucing lapar Kasih roti jalanpun lancar Memang sial sang tikus teramat pintar Atau mungkin si kucing yang kurang ditatar Iwan Fals ( Album Ethiopia 1986 ) Mimpi Yang Terbeli Berjalan di situ Di pusat pertokoan Melihat-lihat barang-barang Yang jenisnya beraneka ragam Cari apa di sana Pasti tersedia Asal uang di kantong cukup Tentu tak ada soal Aku ingin membeli Kamu ingin membeli Kita ingin membeli Semua orang ingin membeli Apa yang dibeli ? Mimpi yang terbeli Sebab harga barang tinggi Tiada pilihan selain mencuri Sampai kapan mimpi mimpi itu kita beli ? Sampai nanti sampai habis terjual harga diri Sampai kapan harga harga itu melambung tinggi ? Sampai nanti sampai kita tak bisa bermimpi Segala produksi ada disini Menggoda kita untuk memiliki Hari hari kita berisi hasutan Hingga kita tak tahu diri sendiri Melihat anak kecil Mencuri mainan Yang harganya tak terjangkau Oleh bapaknya yang maling Iwan Fals ( album ‘1910’ 1988 ) Sarjana Muda Berjalan seorang pria muda Dengan jaket lusuh dipundaknya Disela bibir tampak mengering Terselip sebatang rumput liar Jelas menatap awan berarak Wajah murung semakin terlihat Dengan langkah gontai tak terarah Keringat bercampur debu jalanan Engkau sarjana muda Resah mencari kerja Mengandalkan ijazahmu Empat tahun lamanya Bergelut dengan buku Tuk jaminan masa depan Langkah kakimu terhenti Didepan halaman sebuah jawatan Terjenuh lesu engkau melangkah Dari pintu kantor yang diharapkan Terngiang kata tiada lowongan Untuk kerja yang didambakan Tak perduli berusaha lagi Namun kata sama kau dapatkan Jelas menatap awan berarak Wajah murung semakin terlihat Engkau sarjana muda Resah tak dapat kerja Tak berguna ijazahmu Empat tahun lamanya Bergelut dengan buku Sia sia semuanya Setengah putus asa dia berucap... maaf ibu... Iwan Fals ( Album Sarjana Muda 1981) Guru Umar Bakri Tas hitam dari kulit buaya Selamat pagi berkata bapak Umar Bakri Ini hari aku rasa kopi nikmat sekali Tas hitam dari kulit buaya Mari kita pergi memberi pelajaran ilmu pasti Itu murid bengalmu mungkin sudah menunggu Laju sepeda kumbang dijalan berlubang Selalu begitu dari dulu waktu jaman Jepang Terkejut dia waktu mau masuk pintu gerbang Banyak polisi bawa senjata berwajah garang Bapak Umar Bakri kaget apa gerangan? “Berkelahi pak!” jawab murid seperti jagoan Bapak Umar Bakri takut bukan kepalang Itu sepeda butut dikebut lalu cabut kalang kabut (Bakri kentut) cepat pulang Busyet... standing dan terbang Umar Bakri Umar Bakri Pegawai negeri Umar Bakri Umar Bakri Empat puluh tahun mengabdi Jadi guru jujur berbakti memang makan hati Umar Bakri Umar Bakri Banyak ciptakan menteri Umar Bakri Profesor dokter insinyurpun jadi (Bikin otak orang seperti otak Habibie) Tapi mengapa gaji guru Umar Bakri Seperti dikebiri Bakri Bakri Kasihan amat loe jadi orang Gawat Iwan Fals ( Album Sarjana Muda 1981) Aku Sayang Kamu Susah susah mudah kau kudekati Kucari engkau lari kudiam kau hampiri Jinak burung dara justru itu kusuka Bila engkau tertawa hilang semua duka Gampang naik darah omong tak mau kalah Kalau datang senang nona cukup ramah Bila engkau bicara persetan logika Sedikit keras kepala ah dasar betina Ku suka kamu Sungguh suka kamu Ku perlu kamu Sungguh perlu kamu Engkau aku sayang sampai dalam tulang Banyak orang bilang aku mabuk kepayang Aku cinta kamu bukan cinta uangmu Aku puja selalu setiap ada waktu Ku suka kamu Sungguh suka kamu Ku perlu kamu Sungguh perlu kamu Langsat kuning cina warna kulit nona (Rambut kepang dua kadang ekor kuda) Bibir merah muda lesung pipit pun ada Wajah cukup lumayan dapat poin enam Kalau nona berjalan rembulan pun padam Iwan Fals ( Album Aku Sayang Kamu 1986 ) Sore Tugu Pancoran Si Budi kecil kuyup menggigil Menahan dingin tanpa jas hujan Di simpang jalan tugu pancoran Tunggu pembeli jajakan koran Menjelang maghrib hujan tak reda Si Budi murung menghitung laba Surat kabar sore dijual malam Selepas isya melangkah pulang Anak sekecil itu berkelahi dengan waktu Demi satu impian yang kerap ganggu tidurmu Anak sekecil itu sempat nikmati waktu Dipaksa pecahkan karang lemah jarimu terkepang Cepat langkah waktu pagi menunggu Si Budi sibuk siapkan buku Tugas dari sekolah selesai setengah Sanggupkah si Budi diam di dua sisi Iwan Fals ( Album Sore Tugu Pancoran 1985 )

[+/-] Selengkapnya...

2002 - Suara Hati

Doa Seorang Iwan Fals

(Diucapkan Iwan Fals saat menyanyikan lagu ‘Hadapi Saja’ pada live concert di TVRI tahun 1999 menjelang hari raya Idul Fitri. Lagu ‘Hadapi Saja’ dibuat Iwan Fals untuk mengenang kematian anaknya ‘Galang Rambu Anarki’) Terima kasih Tuhan Atas segala yang Kau berikan Malam ini Kamu cairkan semuanya Segala kesedihan jadi air mata yang tak menetes Kami yakin dibalik semuanya ini Pasti ada kebaikan yang belum kami mengerti
Terima kasih Tuhan
Segala puji untuk-Mu
Engkaulah yang pantas dipuji
Terima kasih Tuhan
Semoga Kau ampuni dosa-dosa kami
Semoga esok hari kami menjadi ‘fitri’ kembali
(thanks to Setyo Budi Utomo)
(picture taken from Ilalang Senja)
Suara Hati Apa kabar suara hati? Sudah lama baru terdengar lagi Kemana saja suara hati? Tanpa kau sepi rasanya hati Kabar buruk apa kabar baik? Yang kau bawa mudah mudahan baik Dengar dengar dunia lapar Lapar sesuatu yang benar Suara hati Kenapa pergi? Suara hati Jangan pergi lagi Suara hati Kenapa pergi? Suara hati Jangan pergi lagi Ku dengarkah orang orang yang menangis? Sebab hidupnya dipacu nafsu Kau rasakah sakitnya orang yang terlindas? Oleh derap sepatu pembangunan Kau lihatkah pembantaian? Demi kekuasaan yang secuil Kau tahukah alam yang kesakitan? Lalu apa yang akan kau suarakan? Suara hati Kenapa pergi? Suara hati Jangan pergi lagi Suara hati Kenapa pergi? Suara hati Jangan pergi lagi Jangan pergi lagi Iwan Fals Album Suara Hati 2002 & In Collaboration Untukmu Negeri Perihnya masih terasa Sakitnya tak terhingga Nafsu ingin berkuasa Sungguh mahal ongkosnya Apapun yang kan terjadi Aku tak akan lari Apalagi bersembunyi Tak kan pernah terjadi Air mata darah telah tumpah Demi ambisi membangun negeri Kalaulah ini pengorbanan Tentu bukan milik segelintir orang Belum cukupkah semua ini Apakah tidak berarti Lihatlah wajah ibu pertiwi Pucat letih dan sedihnya berkarat Berdoa terus berdoa Hingga mulutnya berbusa busa Ludahnya muncrat saking kecewa Ibu pertiwi hilang tawanya Tak percaya masih ada cinta Seluruh hidupku jadi siaga Pagar berduri kutancapkan dihati Untukmu negeri Yang telah memberi arti Untukmu negeri Yang telah melukai ibu kami Untukmu negeri Yang telah merampas anak kami Untukmu negeri Yang telah memperkosa saudara kami Untukmu negeri Waspadalah Untukmu negeri Bangkitlah Untukmu negeri Bersatulah Untukmu negeri Sejahteralah kamu negeriku Sejahteralah kamu Perihnya masih terasa Sakitnya tak terhingga Iwan Fals Album Suara Hati Dendam Damai Tak habis pikir aku tak mengerti Mengapa ada orang yang senang membunuh ? Hanya karena uang semata Atau demi kuasa dan nama Bagi kita rakyat biasa Tak berdaya ditodong senjata Mencuri hidup yang hanya sekali Hanya berdoa yang kita bisa Dendam dendam celaka Menghasut kita tak jemu menggoda Damai damai dimana Bersembunyi tak ada wujudnya Kapan berakhirnya situasi seperti ini ? Tidak bisakah kita saling berpelukan ? Bukankah indah hidup bersama Saling berbagi saling menyinta Terasa hangat sampai ke jiwa Memancar ke penjuru dunia Jangan goyah percayalah teman Perang itu melawan diri sendiri Selamat datang kemerdekaan Kalau kita mampu menahan diri Dendam dendam celaka Menghasut kita tak jemu menggoda Damai damai dimana Bersembunyi tak ada wujudnya Kapan berakhirnya situasi seperti ini ? Tidak bisakah kita saling berpelukan ? Tak habis pikir aku tak mengerti Mengapa ada orang yang senang membunuh ? Hanya karena uang semata Atau demi kuasa dan nama Hanya karena itu semua Rela hancurkan tanah tercinta Rela hancurkan tanah tercinta Iwan Fals Album Suara Hati Untuk Para Pengabdi Kesetiaan masih ada Setidaknya menjadi cita cita Itu sebabnya aku disini Menemanimu Siang malam kuberjaga Di relung hatimu di dalam benakmu Di setiap langkahmu Mudah mudahan begitu Silahkan engkau tertawa Sepuas hatimu Ku takkan pernah berpaling Karena hinaan itu Bahagia rasanya Lihat engkau bahagia Berduka rasanya Kalau engkau berduka Untuk pengabdi lagu para pengabdi Di puncak gunung di tengah tengah samudera Di dalam rimba di kebingungan desa dan kota Untuk pengabdi lagu para pengabdi Di puncak gunung di tengah tengah samudera Di dalam rimba di kebingungan desa dan kota Kan ku temani kau Kan ku temani kau Iwan Fals Album Suara Hati Kupu Kupu Hitam Putih Menunggu matahari terbit Di musim hujan Mendung menjadi teman Ada juga keindahannya Butir embun yang ada didaun Bagai intan berlian Lebih riang ia berkilauan Karena matahari tertutup awan Suara burung burung didahan Nyanyian alam Bekerja ia mencari makan Ada juga yang membuat sarang Iri aku menyaksikan itu Tapi kutekan aku harus bersyukur Berguru pada kenyataan Pada makhluk Tuhan yang katanya tak berakal Mendung datang lagi Setelah hangat sebentar Butir embun hilang Aku jadi termenung Mencari pegangan Mencoba untuk bersandar Langit makin hitam Aku jadi berharap pada hujan Kupu kupu hitam putih Terbang di sekitarku Melihat ia menari Hatiku terpatri Sepasang merpati Bercumbu dibalik awan Kemudian ia turun menukik Sujud syukur padanya Iwan Fals Album Suara Hati 2002 & In Collaboration Hadapi Saja Relakan yang terjadi Tak kan kembali Ia sudah miliknya Bukan milik kita lagi Tak perlu menangis Tak perlu bersedih Tak perlu tak perlu sedu sedan itu Hadapi saja Pasrah pada Ilahi Hanya itu yang kita bisa Ambil hikmahnya Ambil indahnya Cobalah menari Cobalah bernyanyi Cobalah cobalah mulai detik ini Hadapi saja Hilang memang hilang Wajahnya terus terbayang Berjumpa dimimpi Kau ajak aku Tuk menari bernyanyi Bersama bidadari, malaikat Dan penghuni surga Iwan Fals Album Suara Hati 2002 & In Collaboration 15 Juli 1996 Kalau kau datang Hatiku senang Berbunga bunga Bulan dan bintang Terangi malam Sehabis hujan Saling bicara Tukar cerita Berbagi rasa Aku disini Tetap di tepi Masih bernyanyi Dunia sedang dilanda kalut Alam semesta seperti merintih Kau dengarkah? Aku tak bisa Untuk tak peduli Hati tersiksa Aku bersumpah Untuk berbuat Yang aku bisa Harus ada yang dikerjakan Agar kehidupan berjalan wajar Hidup hanya sekali wahai kawan Aku tak mau mati dalam keraguan Kalau kau datang Iwan Fals Album Suara Hati Belalang Tua Belalang tua diujung daun Warnanya kuning kecoklat coklatan Badannya bergoyang ditiup angin Mulutnya terus saja mengunyah Tak kenyang kenyang Sudut mata kananku tak sengaja Melihat belalang tua yang rakus Sambil menghisap dalam rokokku Kutulis syair Tentang hati yang khawatir Sebab menyaksikan Akhir dari kerakusan Belalang tua Yang tak kenyang kenyang Seperti sadar kuperhatikan Ia berhenti mengunyah Kepalanya mendongak keatas Matanya melotot melihatku tak senang Kakinya mencengkram daun Empat didepan dua dibelakang Bergerigi tajam Sungutnya masih gagah menusuk langit Berfungsi sebagai radar Belalang tua masih saja melihat marah kearahku Aku menjadi grogi dibuatnya Aku tak tahu apa yang dipikirkan Tiba tiba angin berhenti mendesir Daun pun berhenti bergoyang Walau hampir habis Daun tak jadi patah Belalang yang serakah Berhenti mengunyah Kisah belalang tua diujung daun Yang hampir jatuh tetapi tak jatuh Kisah belalang tua yang berhenti mengunyah Sebab kubilang tak kenyang kenyang Kisah belalang tua diujung daun Yang kakinya berjumlah enam Kisah belalang tua yang berhenti mengunyah Sebab kubilang kamu serakah Belalang tua diujung daun Dengan tenang meninggalkan harta karun Warnanya hijau kehitam hitaman Berserat berlendir Bulat lonjong sebesar biji kapas Angin yang berhenti mendesir Digantikan hujan rintik rintik Aku yang menulis syair Tentang hati yang khawatir Tak tahu kapan Kisah ini akan berakhir Kisah belalang tua diujung daun Yang hampir jatuh tetapi tak jatuh Kisah belalang tua yang berhenti mengunyah Sebab kubilang tak kenyang kenyang Kisah belalang tua diujung daun Yang kakinya berjumlah enam Kisah belalang tua yang berhenti mengunyah Sebab kubilang kamu serakah Iwan Fals Album Suara Hati 2002 & In Collaboration Seperti Matahari Keinginan adalah sumber penderitaan Tempatnya didalam pikiran Tujuan bukan utama Yang utama adalah prosesnya Kita hidup mencari bahagia Harta dunia kendaraannya Bahan bakarnya budi pekerti Itulah nasehat para nabi Ingin bahagia derita didapat Karena ingin sumber derita Harta dunia jadi penggoda Membuat miskin jiwa kita Ada benarnya nasehat orang orang suci Memberi itu terangkan hati Seperti matahari Yang menyinari bumi Yang menyinari bumi Ingin bahagia derita didapat Karena ingin sumber derita Harta dunia jadi penggoda Membuat miskin jiwa kita Keinginan adalah sumber penderitaan Iwan Fals Album Suara Hati Diujung Abad Cerita kuno tentang peperangan Diujung abad menghantui Setiap orang Peralihan banyak memakan korban Sementara segelintir tuan tuan Tertawa girang Kekuasaan sudah menjadi tuhan Pengkhianatan adalah Panglima perang Kesetiaan jadi janji murahan Kisah inilah dongeng tidur Bayi bayiku Bertahan hidup Harus bisa bersikap lembut Walau hati panas Bahkan terbakar sekalipun Keluh kesah ini Mungkin berguna Jadikan teman sejati Dimedan juang Bisa jadi kita bosan Tapi kenyataan Badai datang Tak bosan-bosan Waspadalah kawan Perjuangan masih panjang Cerita kuno tentang peperangan Diujung abad menghantui Setiap orang Kesetiaan jadi janji murahan Kisah inilah dongeng tidur Bayi bayiku Iwan Fals Album Suara Hati Doa Berjamaah Menyebut asma ALLAH Saling asah saling asih saling asuh Berdoalah Sambil berusaha Agar hidup jadi tak sia sia Badan sehat Jiwa sehat Hanya itu yang kami mau Hidup berkah Penuh gairah Mudah mudahan ALLAH setuju Inilah lagu pujian Nasehat dan pengharapan Dari hati yang pernah mati Kini hidup kembali Iwan Fals Album Suara Hati

[+/-] Selengkapnya...

 
http://iwanfalsmania.blogspot.com