Sesuatu Yang Tertunda
Disini aku sendiri Menatap relung relung hidup Aku merasa hidupku Tak seperti yang ku inginkan
Terhampar begitu banyak
Warna kelam sisi diriku
Seperti yang mereka tahu
Seperti yang mereka tahu
Aku merasa disudutkan kenyataan
Menuntut diriku dan tak sanggup ku melawan
Butakan mataku semua tentang keindahan
Menggugah takutku menantang sendiriku
Temui cinta
Lepaskan rasa
Temui cinta
Lepaskan rasa
Disini aku sendiri
Masih seperti dulu yang takut
Aku merasa hidupku pun surut
Tuk tumpukan harap
Tergambar begitu rupa samar
Seperti yang kurasakan
Kenyataan itu pahit
Kenyataan itu sangatlah pahit
Aku merasa disudutkan kenyataan
Menuntut diriku dan tak sanggup ku melawan
Butakan mataku semua tentang keindahan
Menggugah takutku menantang sendiriku
Temui cinta
Lepaskan rasa
Temui cinta
Lepaskan rasa
Iwan Fals / Piyu ( Album In Collaboration With 2003 )
Selamat Tidur Sayang
Sayang selamat malam
Sayang selamat tidur
Sayang mimpi indah
Tentang kau dan aku
Panggil namaku sebelum tidur
Agar ku hadir dalam mimpimu
Kita kan terbang diatas awan
Berdua selalu berdua
Iwan Fals / Titiek Puspa
Ijinkan Aku Menyayangimu
Andai kau ijinkan
Walau sekejap memandang
Kubuktikan padamu
Aku memiliki rasa
Cinta yang ku pendam
Tak sempat aku nyatakan
Karena kau telah memilih
Menutup pintu hatimu
Ijinkan aku membuktikan
Inilah kesungguhan rasa
Ijinkan aku menyayangimu
Sayangku ooh
Dengarkanlah isi hatiku
Cintaku ooh
Dengarkanlah isi hatiku
Bila cinta tak menyatukan kita
Bila kita tak mungkin bersama
Ijinkan aku tetap menyayangimu
Sayangku ooh
Dengarkanlah isi hatiku
Cintaku ooh
Dengarkanlah isi hatiku
Aku sayang padamu
Ijinkan aku membuktikan
Iwan Fals / Rieka Roslan
Kemesraan
Suatu hari
Dikala kita duduk ditepi pantai
Dan memandang
Ombak dilautan yang kian menepi
Burung camar
Terbang bermain diderunya air
Suara alam ini
Hangatkan jiwa kita
Sementara
Sinar surya perlahan mulai tenggelam
Suara gitarmu
Mengalunkan melodi tentang cinta
Ada hati
Membara erat bersatu
Getar seluruh jiwa
Tercurah saat itu
Kemesraan ini
Janganlah cepat berlalu
Kemesraan ini
Ingin kukenang selalu
Hatiku damai
Jiwaku tentram disampingmu
Hatiku damai
Jiwaku tentram bersamamu
Bersamamu
Iwan Fals & Franky S. (Album Single 1988)
Entah
Entah mengapa
Aku tak berdaya
Waktu kau bisikkan
Jangan aku kau tinggalkan
Tak tahu dimana
Ada getar terasa
Waktu kau katakan
Ku butuh dekat denganmu
Seperti biasa
Aku diam tak bicara
Hanya mampu pandangi
Bibir tipismu yang menari
Seperti biasa
Aku tak sanggup berjanji
Hanya mampu katakan
Aku cinta kau saat ini
Entah esok hari
Entah lusa nanti
Entah
Sungguh mati betinaku
Aku tak mampu beri sayang yang cantik
Seperti kisah cinta di dalam komik
Sungguh mati betinaku
Buang saja angan angan itu
Lalu cepat peluk aku
Lanjutkan saja langkah kita
Rasalah
Rasalah
Apa yang terasa
Iwan Fals ( Album Ethiopia 1986 )
Kumenanti Seorang Kekasih
Bila mentari bersinar lagi
Hatiku pun ceria kembali (asyik)
Kutatap mega tiada yang hitam
Betapa indah hari ini
Kumenanti seorang kekasih
Yang tercantik yang datang dihari ini
Adakah dia akan selalu setia
Bersanding hidup penuh pesona harapanku
Jangan kau tak menepati janji
Datanglah dengan kasihmu
Andai kau tak datang kali ini
Punah harapanku
Iwan Fals / Yoesyono ( Album Barang Antik 1984 )
Yang Tersendiri
Terhempas
ku terjaga
Dari lingkar mimpi
Pada titik sepi
Suaramu terngiang
Menembus khayalku
Yang juga tentangmu
Dan ku akui tanpa kemunafikan
Ku cinta kau
Bahwasannya keakuanku bersumpah
Ku cinta kau
Bayangmu menghantui
Setiap gerakku
Dan kemauanku
Dahagaku akanmu
Matikan emosi
Juga ambisiku
Dan ku akui tanpa kemunafikan
Ku cinta kau
Bahwasannya keakuanku bersumpah
Ku cinta kau
Iwan Fals / Tommy Marie ( Album Sore Tugu Pancoran 1985 )
Aku Bukan Pilihan
Kini ku mengungkap tanya
Siapakah dirinya
Yang mengaku kekasihmu itu
Aku tak bisa memahami
Ketika malam tiba
Ku rela kau berada
Dengan siapa kau melewatinya
Aku tak bisa memahami
Aku lelaki tak mungkin
Menerimamu bila
Ternyata kau mendua
Membuatku terluka
Tinggalkan saja diriku
Yang tak mungkin menunggu
Jangan pernah memilih
Aku bukan pilihan
Selalu terungkap tanya
Benarkan kini dia
Wanita yang kukenal hatinya
Aku tak bisa memahami
Tak perlu kau memilihku
Aku lelaki
Bukan tuk dipilih
Iwan Fals / Pongky ( Album In Collaboration With 2003 )
Jangan Tutup Dirimu
Dari hati yang paling dalam
Kudendangkan sebuah lagu temani sepi
Sejenak iringi nurani
Ada jarak diantara kita
Selimuti sekian waktu telah tersita
Ingin ku hilang jarak terbentang
Semoga
Datanglah kau kekasih
Dekap aku erat erat
Jangan buang pelukku yang tulus
Biarkan hujan turun
Basahi jiwa yang haus
Jangan tutup dirimu
Buat apa kau diam saja
Bicaralah agar aku semakin tahu
Warna dirimu duhai permata
Kau mimpiku aku tak bohong
Seperti yang kau kira seperti yang selalu kau duga
Pintaku kau percayalah
Usah ragu
Datanglah kau kekasih
Dekap aku erat erat
Jangan campakkan pelukku yang tulus
Biarkan hujan turun
Basahi jiwa yang kering
Jangan tutup dirimu
Datanglah kau kekasih
Dekap aku erat erat
Jangan hancurkan pelukku yang tulus
Biarkan hujan turun
Basahi jiwa yang haus
Jangan tutup dirimu
Datanglah kau kekasih
Dekap aku erat erat
Jangan lemparkan pelukku yang tulus
Biarkan hujan turun
Basahi jiwa yang kering
Jangan tutup dirimu
Biarkan hujan turun
Basahi jiwa yang haus
Jangan tutup dirimu
Iwan Fals ( Album Aku Sayang Kamu 1986 )
Rinduku
Tolong rasakan ungkapan hati
Rasa saling memberi
Agar semakin erat hati kita
Jalani kisah yang ada
Ku tak pernah merasa jemu
Jika kau selalu disampingku
Begitu nyanyian rinduku
Terserah apa katamu
Rambutmu
Matamu
Bibirmu
Ku rindu
Senyummu
Candamu
Tawamu
Ku rindu
Beri aku waktu sedetik lagi
Menatap wajahmu
Esok hari ini atau nanti
Mungkin tak kembali
Iwan Fals / Harry Roesli ( Album In Collaboration With 2003 & In Love 2005 )
Buku Ini Aku Pinjam
Dia tahu dia rasa
Cinta ini milik kita
Di kantin depan kelasku
Disana kenal dirimu
Yang kini tersimpan dihati
Jalani kisah sembunyi
Di halte itu kutunggu
Senyum manismu kekasih
Usai dentang bel sekolah
Kita nikmati yang ada
Seperti hari yang lain
Kau senyum tersipu malu
Ketika kusapa engkau
Genggamlah jari genggamlah hati ini
Memang usia kita muda
Namun cinta soal hati
Biar mereka bicara
Telinga kita terkunci
Dia tau dia rasa
Maka tersenyumlah kasih
Tetap langkah jangan hentikan
Cinta ini milik kita
Buku ini aku pinjam
Kan kutulis sajak indah
Hanya untukmu seorang
Tentang mimpi mimpi malam
Dia tau dia rasa
Maka tersenyumlah kasih
Tetap langkah jangan hentikan
Cinta ini milik kita
Dia tau dia rasa
Maka tersenyumlah kasih
Tetap luka jangan hentikan
Cinta ini milik kita
Cinta ini milik kita
Iwan Fals ( Album ‘1910’ 1988 )
Maaf Cintaku
Ingin kuludahi mukamu yang cantik
Agar kau mengerti bahwa kau memang cantik
Ingin kucongkel keluar indah matamu
Agar engkau tahu memang indah matamu
Harus kuakui bahwa aku pengecut
Untuk menciummu juga merabamu
Namun aku tak takut untuk ucapkan
Segudang kata cinta padamu
Mengertilah
Perempuanku
Jalan masih teramat jauh
Mustahil berlabuh
Bila dayung tak terkayuh
Maaf cintaku
Aku menggurui kamu
Mengertilah
Perempuanku
Jalan masih teramat jauh
Mustahil berlabuh
Bila dayung tak terkayuh
Maaf cintaku
Aku nasehati kamu
Maaf cintaku
Aku menggurui kamu
Maaf cintaku
Aku nasehati kamu
Maaf cintaku
Aku menggurui kamu
Iwan Fals ( Album Sugali 1984 )
Nyanyianmu
Kau petik gitar nyanyikan lagu
Perlahan usap hatiku
Terucap janji ku untukmu
Tenggelam ku di tembangmu
Tulikanlah kedua telingaku
Butakanlah kedua bola mataku
Agar tak kulihat dan kudengar
Kedengkian yang mungkin benam
Memang aku jatuh
Dalam cengkeramanmu
Sunggu aku minta
Teruskanlah kau bernyanyi
Kan ku dengar itu pasti
Teruskanlah kau bernyanyi
Dan jangan lagumu terhenti
Iwan Fals / Yosi ( Album Barang Antik 1984 )
Antara Aku Kau Dan Bekas Pacarmu
Tabir gelap yang dulu hinggap
Lambat laun mulai terungkap
Labil tawamu tak pasti tangismu
Jelas membuat aku sangat ingin mencari
Apa yang tersembunyi
Dibalik manis senyummu
Apa yang tersembunyi
Dibalik bening dua matamu
Dapat kutemui mengapa engkau tak pasti
Lalu aku coba untuk mengerti
Saat engkau tiba disimpang jalan
Lalu kau bimbang untuk tentukan arah mana dekat tujuan
( kau bimbang tentukan arah tujuan )
Jalan gelap yang kau pilih
Penuh lubang dan mendaki
Jalan gelap yang kau pilih
Penuh lubang dan mendaki
Jalan gelap yang kau pilih
Penuh lubang dan mendaki
Jalan gelap yang kau pilih
Penuh lubang dan mendaki
Jalan gelap yang kau pilih
Penuh lubang dan mendaki
Jalan gelap yang kau pilih
Penuh lubang dan mendaki
Iwan Fals ( Album Opini 1982 & Album AAKDBP 1988 )
Sebelum Kau Bosan
Sebelum kau bosan sebelum aku menjemukan
Tolonglah ucapkan dan tolong engkau ceritakan
Semua yang indah semua yang cantik
Berjanjilah
Ciptakanlah lagu yang kau anggap merdu dik
Nyanyikan untukku sungguh aku perlu itu
Bila kau tak suka bilang saja suka
Berjanjilah
Pergilah kau pergi
Dan janganlah kembali
Bila itu kau ingini
Kumohon jangan katakan pergi
Jarak telah jauh yang sudah kita tempuh dik
Coba pikir itu sebelum tinggalkan aku
Teruslah berdusta sampai engkau muak
Berjanjilah
Karya : Iwan Fals ( Album Ethiopia 1984 )
Yang Terlupakan
Denting piano kala jemari menari
Nada merambat pelan dikesunyian malam
Saat datang rintik hujan bersama sebuah bayang
Yang pernah terlupakan
Hati kecil berbisik untuk kembali padanya
Seribu kata menggoda seribu sesal didepan mata
Seperti menjelma waktu aku tertawa
Kala memberimu dosa
Oh maafkanlah
Oh maafkanlah
Rasa sesal didasar hati diam tak mau pergi
Haruskah aku lari dari kenyataan ini
Pernah ku mencoba tuk sembunyi
Namun senyummu tetap mengikuti
Iwan Fals ( Album Sarjana Muda 1981 & Album Mata Dewa 1989 )
2005 - In Love
Kamis, 21 Mei 2009
Diposting oleh
Benu
di
5/21/2009
0
komentar
Label: Lyrics Album In Love
2004 - Manusia Setengah Dewa
Desa Desa harus jadi kekuatan ekonomi Agar warganya tak hijrah ke kota Sepinya desa adalah modal utama Untuk bekerja dan mengembangkan diri Walau lahan sudah menjadi milik kota Bukan berarti desa lemah tak berdaya Desa adalah kekuatan sejati Negara harus berpihak pada para petani Entah bagaimana caranya Desalah masa depan kita Keyakinan ini datang begitu saja Karena aku tak mau celaka Desa adalah kenyataan Kota adalah pertumbuhan Desa dan kota tak terpisahkan Tapi desa harus diutamakan Di lumbung kita menabung Datang paceklik kita tak bingung Masa panen masa berpesta Itulah harapan kita semua Tapi tengkulak tengkulak bergentayangan Tapi lintah darat pun bergentayangan Untuk apa punya pemerintah Kalau hidup terus terusan susah Di lumbung kita menabung Datang paceklik kita tak bingung Masa panen masa berpesta Itulah harapan kita semua Desa harus jadi kekuatan ekonomi Agar warganya tak hijrah ke kota Sepinya desa adalah modal utama Untuk bekerja dan mengembangkan diri Desa harus jadi kekuatan ekonomi Iwan Fals Album Manusia Setengah Dewa 2004 Negeriku Bersih bersih bersih bersihlah negeriku Malu malu malu malulah hati Kotornya teramat gawat ya kotornya sangat Inilah amanat yang menjadi keramat Bersih bersih bersih bersihlah diri Sebelum menyapu sampah dan debu debu Nyanyian berkarat sampai ke liang lahat Atas nama rakyat yang berwajah pucat Negeriku negeri para penipu Terkenal kesegala penjuru Tentu saja bagi yang tak tahu malu Inilah sorga sorganya sorga Negeriku ngeriku Busuk busuk busuk busuk bangkai tikus Yang mati karena dihakimi rakyat Adakah akhirat menerima dirinya Adakah disana yang masih bisa bercanda dengan rakus Negeriku negeri para penipu Terkenal kesegala penjuru Tentu saja bagi yang tak tahu malu Inilah sorga sorganya sorga Negeriku ngeriku Bersih bersih bersih bersihlah negeriku Iwan Fals ( Album Manusia Setengah Dewa 2004 ) Buktikan Kata kata berbisa Mulut mulut berbusa Janji janji bertebaran Seperti biasa dari atas panggung Atas nama bangsa Yang mendengar terpesona Bahkan ada yang terkesima Aku pun tergoda Untuk mengikuti apa yang terjadi Apakah memang janji hanya janji Buktikan buktikan Itu yang di nanti nanti Buktikan buktikan Kalau hanya omong Burung beo pun bisa Kita hidup sering terancam Tak ada jaminan keselamatan Kamu ngomong tentang keamanan Tapi makin banyak penggusuran Kita hidup sering terancam Tak ada jaminan keselamatan Kamu ngomong tentang kemakmuran Tapi makin banyak pengangguran Buktikan buktikan Itu yang di nanti nanti Buktikan buktikan Kalau hanya omong Burung beo pun bisa Kata kata berbisa Mulut mulut berbusa Janji janji berhamburan Seolah olah kami ini bodoh Tak mengerti apa apa Seolah olah kami ini anak kecil Yang bisa kau bohongi sesuka hatimu Buktikan buktikan Itu yang di nanti nanti Buktikan buktikan Kalau hanya omong Burung beo pun bisa Buktikan buktikan Buktikan buktikan Buktikan buktikan Buktikan buktikan Iwan Fals Album Manusia Setengah Dewa 2004 Politik Uang Boleh saja partai ribuan jumlahnya Tapi yang menang yang punya uang Seorang cepek ceng sudah bisa jadi presiden Begitulah cerita yang berkembang Gontok gontokan sudah nggak musim Adu doku ini yang ditunggu tunggu Pemilu tempat berpestanya uang palsu Habis kalau nggak gitu nggak lucu Program program berseliweran Seperti dongeng jaman kecil dulu Walau ternyata hanya kibul doang Tapi kampanye bikin hati senang Bul kibul tak kibul kibul Kibul diadu demi perkibulan Ini sudah dari jaman baheula Dari jaman raja raja sampai sekarang Uang adalah bahasa kalbu Santapan rohani para birokrat Tentu saja tidak semuanya Tapi yang pasti banyak yang suka Jangan heran korupsi menjadi jadi Habis itulah yang diajarkan Ideologi jadi komoditi Bisa diekspor ke luar negeri Uang adalah bahasa kalbu Santapan rohani rakyat dan wakil rakyatnya Tentu saja tidak semuanya Tapi yang pasti banyak yang suka Jangan heran korupsi menjadi jadi Habis itulah yang diajarkan Ideologi jadi dagangan Bisa diekspor ke luar negeri Iwan Fals Album Manusia Setengah Dewa 2004 Dan Orde Paling Baru KKN berkembang biak sampai kelurahan Banyak orang yang kehilangan pegangan Perlu pemimpin yang demokratis tapi bertangan besi Kata seorang tokoh yang baru sembuh dari sakit Sementara rakyat tidak perduli siapa yang mimpin Yang penting kebutuhan hidup yang wajar terpenuhi Kelaparan kemiskinan dan pengangguran masih terjadi Ya banyak orang yang hidup dibawah garis kemiskinan Kota besar menjadi magnit Karena televisi mengiming imingi Yang jelas rakyat butuh pendidikan Tapi pendidikan yang didapat adalah rongsokan Soal kesehatan sulit didahulukan Sebab bisa makan sehari sekali saja sudah hebat Jangan tanya soal sandang dan papan Loakan dan kontrakan lah jadi jawaban Juga kolong jembatan Kapan ya bisa kembali normal Karena memang keadaan ini tidak normal Itu sebabnya bermunculan paranormal Seperti jamur dimusim hujan Tutup lubang gali lubang Falsafah hidup jaman sekarang Sebenarnya sih dari jaman dulu Dari jaman orde lama, orde baru Dan sampai sekarang ini Jaman orde paling baru KKN berkembang biak sampai kelurahan Banyak orang yang kehilangan pegangan Perlu pemimpin yang demokratis tapi bertangan besi Kata seorang tokoh yang baru sembuh dari sakit KKN berkembang biak sampai kelurahan Iwan Fals Album Manusia Setengah Dewa 2004 Para Tentara Para tentara jangan pukul kami Kami tak kuat menahan rasa sakit Kami disini atas dasar nurani Atas dasar akal sehat kami yang terus menjerit Ingin berbuat Para tentara jangan siksa teman kami Kami tak kuat untuk membayangkan semuanya Kami disini karena kami tahu Mana baik mana buruk benar dan salah Percayalah Para tentara kamu kan manusia Bukan robot apalagi boneka Para tentara kamu kan beragama Punya tuhan setidaknya punya cinta Mengertilah Para tentara nasib kita sama Sama sama keras sama sama cadas Kami mengerti kalau kamu mau mengerti Karena hati sudah terlanjur tersiksa Bijaksanalah Para tentara tidakkah kau melihat Media massa berlumuran darah Para tentara tidakkah kau merasa Kami muak dengan kekerasan Oh ya berhentilah Yang kamu banggakan Hancur sudah Sia sia senjatamu yang menakutkan Sia sia kemenangan yang kau raih Gelombang cinta gelombang kesadaran Merobek langit yang mendung Menyongsong hari esok yang lebih baik Gelombang cinta gelombang kesadaran Merobek langit yang mendung Menyongsong hari esok yang lebih baik Iwan Fals Album Manusia Setengah Dewa 2004 Matahari Bulan Dan Bintang Aku sedang susah Perang saudara didepan mata Sana teman sini kawan Korban sudah berjatuhan Dimana tempatkan diri? Banyak orang yang kehilangan diri Wakil rakyatnya malah dagelan Sedangkan para pakar oleng dibentur kenyataan Penyiar TV bergetar suaranya Rakyat yang lapar saling menerkam Ahli agama kewalahan Seiman kok perang? Burung bangkai mengintip dari balik awan Sesekali terbang diatas kepala Sekejap menukik kedalam hati Lalu bau kematian dihembus angin Yang kibarkan bendera setengah tiang Ada apa ini? Begitu mudahnya nyawa melayang Padahal tanpa diundang pun Kematian pasti datang Apakah ini karma? Apakah ini dosa turunan? Apakah ini upah dari kebodohan? Aku ingin meledak Seperti bom waktu aku terkucil Detaknya pun ditimbun sampah Kalau aku boleh mengeluh Jalan masihlah jauh Dunia kita satu Kenapa kita tidak bersatu? Aku sedang susah Rasanya ingin menjadi Hanoman atau Janggo Aku sedang susah Ya sedang susah Iwan Fals Album Manusia Setengah Dewa 2004 Manusia Setengah Dewa Wahai presiden kami yang baru Kamu harus dengar suara ini Suara yang keluar dari dalam goa Goa yang penuh lumut kebosanan Walau hidup adalah permainan Walau hidup adalah hiburan Tetapi kami tak mau dipermainkan Dan kami juga bukan hiburan Turunkan harga secepatnya Berikan kami pekerjaan Pasti kuangkat engkau Menjadi manusia setengah dewa Masalah moral masalah akhlak Biar kami cari sendiri Urus saja moralmu urus saja akhlakmu Peraturan yang sehat yang kami mau Tegakkan hukum setegak tegaknya Adil dan tegas tak pandang bulu Pasti kuangkat engkau Menjadi manusia setengah dewa Masalah moral masalah akhlak Biar kami cari sendiri Urus saja moralmu urus saja akhlakmu Peraturan yang sehat yang kami mau Turunkan harga secepatnya Berikan kami pekerjaan Tegakkan hukum setegak tegaknya Adil dan tegas tak pandang bulu Pasti kuangkat engkau Menjadi manusia setengah dewa Wahai presiden kami yang baru Kamu harus dengar suara ini Iwan Fals ( Album Manusia Setengah Dewa 2004 ) 17 Juli 1996 Gonjang ganjing gonggongan anjing Anjing herder sampai anjing peking Dar der dor otak digedor Dengan pelor hati di teror Ngeles !... Sas sis sus dengar desas desus Banyak kasus bikin sakit usus Hang heng hong berita bohong Kongkalikong sindikat king kong Cuek aje !... Kwek kwek kwek suara bebek Merem melek denger geledek Dalam benteng diadu gambreng Bandar judi tambah mentereng Untung banyak do’i !... Sengkuni kilik sana sini Kurawa dan Pandawa rugi Dewa dewa kerjanya berpesta Sambil nyogok bangsa manusia Hancur !... Hak asasi hidup disini Tinggal kata tinggal piagam Bukan keki bukan bukan patah hati Sebab hukum berwajah muram Busyet dah !... ...Habis !... Iwan Fals ( Album Manusia Setengah Dewa 2004 ) 16 Juli 1996 Kukenal kamu dari jauh Tergetar hati melihatmu Matamu bening Suaramu bening Semangatmu hening Wajahmu lembut Senyummu lembut Rambutmu lepas tergerai Terasa sejuk mengenalmu Merdeka aku dibuaimu Jalan yang panjang Sebatas pandang Kau tempuh tanpa mengeluh Tangan terkepal Berangkatlah kapal Menuju dermaga sepi Kunyanyikan hanya untukmu Puja puji ini karena rindu Air mata terlanjur tumpah Membasahi tanah menjadi darah Dipayungi mega kelabu Aku tak peduli Apa yang terjadi Jangan kau pergi dariku Akan kutemani Ke dermaga sepi Membelai ombak yang biru Kau bangkitkan aku Kupanggil kau selalu Bertahanlah dalam gelombang Kau buka mataku Kau sadarkan aku Janganlah bosan Kunyanyikan hanya untukmu Puja puji ini karena rindu Air mata terlanjur tumpah Membasahi tanah menjadi darah Dipayungi mega kelabu Iwan Fals ( Album Manusia Setengah Dewa 2004 ) Asik Ngga Asik Dunia politik penuh dengan intrik Cubit sana cubit sini itu sudah lumrah Seperti orang pacaran Kalau nggak nyubit nggak asik Dunia politik penuh dengan intrik Kilik sana kilik sini itu sudah wajar Seperti orang adu jangkrik Kalau nggak ngilik nggak asik Rakyat nonton jadi supporter Kasih semangat jagoannya Walau tau jagoannya ngibul Walau tau dapur nggak ngebul Dunia politik dunia bintang Dunia hura hura para binatang Berjoget dengan asik Dunia politik punya hukum sendiri Colong sana colong sini atau colong colongan Seperti orang nyolong mangga Kalau nggak nyolong nggak asik Rakyat lugu kena getahnya Buah mangga entah kemana Tinggal biji tinggal kulitnya Tinggal mimpi ambil hikmahnya Dunia politik dunia bintang Dunia pesta pora para binatang Asik nggak asik Dunia politik memang asik nggak asik Kadang asik kadang enggak disitu yang asik (katanya) Seperti orang main catur Kalau nggak ngatur nggak asik Pion bingung nggak bisa mundur Pion pion nggak mungkin kabur Menteri, luncur, kuda dan benteng Galaknya melebihi raja Raja tenang gerak selangkah Sambil menyematkan hadiah Asik nggak asik / Politik Asik nggak asik / Politik Asik nggak asik Asik nggak asik Iwan Fals Album Manusia Setengah Dewa 2004 Mungkin Di negeri ini apa saja bisa terjadi Untuk mendapatkan keadilan Kalau perlu membeli Yang hitam bisa menjadi putih Yang putih pun begitu Terhadap yang benar saja sewenang wenang Apalagi yang salah Sebenarnya ini cerita lama Tapi nyatanya sampai kini Masih sama Banyak pengacara berjaya karenanya Pengangguran banyak acara itulah dia Tekak tekuk hukum sudah menahun Pengadilan bagai sarang para penyamun Hukum mudah dipermainkan Pasal pasalnya mulur mungkrek Sampai kapan ini berjalan Kok semakin hari bertambah ruwet Kalau mau menang harus punya uang Yang bokek tak masuk hitungan Ada hakim dilempar sepatu Itu artinya tak mau dimadu Yang gila lagi Orang gila masuk persidangan Punya pengacara yang juga gila Hakimnya gila Jaksanya gila Jangan jangan semuanya sudah gila Termasuk dokternya Termasuk saya Mungkin Iwan Fals Album Manusia Setengah Dewa 2004
Diposting oleh
Benu
di
5/21/2009
0
komentar
2007 - 50 :50
Pesan Dari Iwan Fals Dari Album 50 : 50
Padi menguning tinggal di panen Bening air dari gunung Ada juga yang kekeringan karena kemarau Semilir angin perubahan Langit mendung kemerahan Pulanglah kitari lembah persawahan Selamat jalan pahlawanku Pejuang yang dermawan Kau pergi saat dibutuhkan saat dibutuhkan Keberanianmu mengilhami jutaan hati Kecerdasan dan kesederhanaanmu Jadi impian Pergilah pergi dengan ceria Sebab kau tak sia sia Tak sia sia Tak sia sia Pergilah kawan Pendekar Satu hilang seribu terbilang Patah tumbuh hilang berganti Terimalah sekedar kembang Dan doa doa Suci sejati Suci sejati
Iwan Fals album 50 : 50
Diposting oleh
Benu
di
5/21/2009
0
komentar
Label: Lyrics Album 50 : 50
1998 - Kantata Samsara
Samsara
"Ooh Tentreming ati Tentreming donya Ooh"
Bila ruang waktu berbenturan
Bila bintang diganti satelit
Manusia bunuh jarak
Evolusi kehidupan
Makin jelas
Bila hidup butakan budaya
Bila anarki membara rakyat merana
Daulat daya hidup jadi semu
Demokrasi bibir jalanan
Bukan penyelesaian
Keadilan
Kehidupan
Ditegakkan
Kebersamaan
Kemakmuran
Dilautkan
Apakah masih ada angin cinta kebersamaan ?
Gerhana meratap jiwa membara
Kesatuan berbangsa digemakan
Samsara
Galileo
Samsara
Galileo
Samsara
Angin berputar putar ditengah matahari
Bila anarki dan emosi bernyanyi
Kepalsuan membudaya
Merobohkan masa depan
Tergilas kehidupan melanium
Emosi membara
Anarki menyala
Serakah membara
Membuahkan kesenjangan
Oligarki
Monopoli
Daya mati
Demokrasi
Ekonomi
Daya hidup
"Singgah singgah kala singgah
Pan suminggah
Durga kala sumingkira
Singa sirah singa suku
Singa tan kasat mata
Singa tenggak singa
Wulu singa bahu
Kabeh pada sumingkira
Balia mring asal neki"
Iwan Fals, Djody & Jabo (Album Kantata Samsara 1998)
For Green And Peace
I am jealous of the moonshine
I am jealous of the sun's rays
Oh sun the sun above
You are the soul of life
Moon full moon above
Your light in this darkening the world
In the eyes for peace and tranquility
Water of love
You are the blood that ruin through my veins
There are more and more conflicts
Even without the threat of nuclear games
Civilized economy and technology
Did not bear the green and peace movement
Let us sing
For the world of green and peace
Let us sing
For the rejuvination of the universe constitution
Let’s echo the word
Let’s start our revolution for green and peace
Let’s start our revolution for green and peace
Let’s start our revolution for green and peace
Let’s start our revolution for green and peace
Sing the song for the world of green and peace
Human civilitation
Witness how greed ruins natures harmony
The earth shaltering the atmosphere is heating up
The stars would never shine
The beginning of the millenium
Bring war criminals
Witness Bosnia, Somalia, Palestine
Watch the world crumbles plagued by terrorism
Singing together
Let’s start our revolution for green and peace
Let’s start our revolution for green and peace
Let’s start our revolution for green and peace
Let’s start our revolution for green and peace
The sun, the earth, the moon and the stars
You are the witness for the universe constitution
Constitution and democracy made by the men
Could never solve problems world conflict
Djody, Doddy & Jabo (Album Kantata Samsara 1998)
Bunga Matahari
Embun selembut wajahmu
Fajar secerah senyummu
Merdu burung bernyanyi
Merdu janji janjimu
Kau tumpahkan cintamu
Bergelora jiwa jantanku
Berjanji setubuhi indraku
Matahari seindah kasihmu
Kuberikan segalanya oh jantung hatiku
Kukorbankan kurelakan
Demi bunga matahariku
Tetapi kini semua
Hampa karena kau terbang
Sebagai angin senja
Bunga matahariku
Bunga mata hatiku
Sirnalah impian indahku
Retaklah daya cinta
Kau sirnakan lautan
Kasih sayangku ini
Kau ratakan gunung cinta
Bunga bunga hatiku
Matahariku
Halilintar getarkan jiwaku
Bergetar dibelah asmara
Kurelakan kukorbankan
Segala galanya
Aku masih tetap tegar
Diterjang badai asmara
Bunga mata hatiku
Bunga matahariku
Bunga mata hatiku
Bunga matahariku
Djody, Doddy & Joki. S (Album Kantata Samsara 1998)
Panji Panji Demokrasi
Panji panji demokrasi
Apa sudah mati ?
Dewa dewa keadilan
Tinggal bayangan
Mata mata kesadaran
Di nina bobok kan
Kenapa hukum tak pernah
Menyentuh yang diatas
Pu tipu saling menipu
Kat sikat saling menyikat
Lah salah menjadi benar
Ngung bingung hidup menjadi bingung
Celaka
Menangis panji panji demokrasi
Panji panji demokrasi
Penuh luka berdarah
Jatuh menetes ke bumi
Membangunkan kesadaran
Pu tipu saling menipu
Kat sikat saling menyikat
Lah salah menjadi benar
Ngung bingung hidup semakin bingung
Celaka
Menangis panji panji demokrasi
Panji panji demokrasi sedang menangis
Panji panji demokrasi sedang mengemis
Jabo & Doddy (Album Kantata Samsara 1998)
Nyanyian Preman
Wajahku disabet angin jadi tembaga
Ketombe dirambut celana kusut
Umurku ditelan jalan dalam kembara
Impian dirumput ah cerita butut
Addressku pojokan jalan tapi merdeka
Hidupku bersatu bersama rakyat
Jiwaku menolak menjadi kuku garuda
Hatiku setia meskipun cacat
Ooh ooh
Ya ya ya ya ya ya ya
T K W
Susu macan
Ijasah SD
Pengalaman
T K W
Susu macan
Ijasah SD
Pengalaman
Kugenggam nasibku mantap tanpa sesalan
Bapakku mentari bundaku jalan
Hidupku berlangsung tanpa buku harian
Berani konsekuen pertanda jantan
( Minuman pun ditenggak... Glegek huah )
Iwan Fals, W.S Rendra, Jabo & Joki. S (Album Kantata Samsara 1998)
Asamaragama
Aku ingin menurunkan bulan
Lenganku pendek
Pertolongan apa yang bisa kuharapkan ?
Aku menari menghadang angin
Mencari jala atau jaring
Asmaragama mengacaukan nafasku
Mendam birahi gua siluman
Benda jaya ingin ku singgahkan
Bertapa sampai tuntas air kehidupan
Dan sang rembulan wajah kencana
Yang penuh rahasia
Dengan tuntutan yang takkan terlaksanakan
Oh bulan oh bara asmara
Tak tersisakah kenanganmu sedikit juga ?
Gelepar ikan di peraduan
Kijang mengerang di alam mimpi
Gada perkasa dalam khayal bidadari
Oh rembulan
Oh asmaragama
Mengapa kau belah hatiku ?
Oh rembulan
Oh asmaragama
Aku tetap tegar dibelah asmara
Iwan Fals, W.S Rendra, Djody & Joki. S (Album Kantata Samsara 1998)
Songsonglah
Lepaslah
Lepaslah belenggu ragu
Yang membelit hati
Langkahlah
Melangkah dengan pasti
Menuju gerbang baru
Songsonglah
Songsonglah gelombang waktu
Berenang dengan tenang
Tangis bayi baru lahir
Memecah hari yang berat
Ibunya pasrah berdarah
Beban hidup kian bertambah
Namun harapan juga bertambah
Sang ayah tak mampu berkata
Mendengar
Mendengar suara gaduh
Hatinya terluka
Melihat
Melihat wajah murung
Air matanya berlinang
Merasa
Merasa telah tiba
Saat yang ditunggu tunggu
Iwan Fals (Album Kantata Samsara 1998)
Lagu Buat Penyaksi
Matinya seorang penyaksi
Bukan matinya kesaksian
Tercatat direlung jiwa
Menjadi bara membara
Duka cita terdalam
Hari ini kisahmu abadi
Berbaringlah kawan
Berbaringlah dengan tenang
Matinya seorang wartawan
Bukan matinya kebenaran
Tercatat dengan kata sakti
Menjadi benih yang murni
Duka cita terdalam
Hari ini kisahmu abadi
Berbaringlah kawan
Berbaringlah dengan tenang
Iwan Fals (Album Kantata Samsara 1998)
Anak Zaman
Aku tanamkan benih hidup
Aku sirami dengan doa
Tumbuh tumbuhlah pohon kehidupan
Mekar mekarlah bunga harapan
Burung terbang menelan bintang
Dingin mencekam menakutkan
Bunga bunga api menari nari
Waspada waspadalah pancaroba
Hari baru telah datang
Bunga bunga masa depan
Telah datang perubahan
Bintang bintang anak zaman
Iwan Fals, Djody, Jabo & Jockie (Album Kantata Samsara 1998)
Langgam Lawu
Dengarlah suara bening dalam hatimu
Biarlah nuranimu berbicara
Lihatlah puncak gunung menjulang tinggi
Perkasa menghadapi badai hidup
Dalang melenggang di pasar baru
Cari wayang yang mau jadi dalang
Main silat pakai sepatu
Sepatu bot buatan Jepang
E walah gunung Lawu langite wungu
Golek wahyu endasku ngelu
Kupu kupu terbang datang
Dikaki gunung Lawu
Dinaungi awan
Dalang melenggang mencari pacar baru
Wayang pusing pakai topeng berwarna belang
Rokok menyan mengebul memanggil hantu
Pohon beringin dibonsai membayar hutang
E walah bapak pucung menari nari
Bernyanyi kami akan terus bernyanyi
Kupu kupu terus datang
Dikaki gunung Lawu
Satu warna satu tujuan
Dengarlah suara bening dalam hatimu
Biarlah nuranimu berbicara
Lihatlah puncak gunung menjulang tinggi
Perkasa menghadapi badai hidup
Iwan Fals, Doddy, Jabo & Jockie (Album Kantata Samsara 1998)
Pangeran Brengsek
Pangeran brengsek gudel ngepet
Suka nyopet mati disantet
Pangeran brengsek gegar otak
Padahal jelas tak punya otak
Aku seperti monyet botak
Monyet botak seperti aku
Monyet botak seperti gudel
Gudel ngepet seperti pangeran
Oh ya
Ngaku dermawan suka nyopet
Oh ya
Ee ee ati ati disantet
Sudah kubilang jangan protes
Pangeran brengsek
Sudah kubilang jangan nyopet
Pangeran brengsek sek sek sek sek
Pangeran brengsek suka nggelek
Pingin jadi caleg tapi gebleg
Jual tampang dikoran koran
Ha ha ha pahlawan kesiangan
Oh ya
Ngaku dermawan suka nyopet
Oh ya
Ee ee ati ati disantet
Sudah kubilang jangan protes
Pangeran brengsek
Sudah kubilang jangan nyopet
Pangeran brengsek
Senang bernyanyi kaya Sengkuni
Senang berkhotbah kaya Dorna
Ngomongnya ngaco co co co co co
Sek sek sek sek sek sek sek sek sek
Iwan Fals, Djody, Jabo & Jockie (Album Kantata Samsara 1998)
Diposting oleh
Benu
di
5/21/2009
0
komentar
Label: Lyrics Album Kantata Samsara
2000 - Best of the Best
Kemesraan
Suatu hari
Dikala kita duduk ditepi pantai
Dan memandang
Ombak dilautan yang kian menepi
Burung camar
Terbang bermain diderunya air
Suara alam ini
Hangatkan jiwa kita
Sementara
Sinar surya perlahan mulai tenggelam
Suara gitarmu
Mengalunkan melodi tentang cinta
Ada hati
Membara erat bersatu
Getar seluruh jiwa
Tercurah saat itu
Kemesraan ini
Janganlah cepat berlalu
Kemesraan ini
Ingin kukenang selalu
Hatiku damai
Jiwaku tentram disampingmu
Hatiku damai
Jiwaku tentram bersamamu
Bersamamu
Iwan Fals & Franky S. (Album Single 1988)
Orang Pinggiran
Orang pinggiran
Ada di trotoar
Ada di bis kota
Ada di pabrik pabrik
Orang pinggiran
Di terik mentari
Di jalan becek
Menyanyi dan menari
Lagunya nyanyian hati
Tarinya tarian jiwa
Seperti tangis bayi dimalam hari
Sepinya waktu kala sendiri
Sambil berbaring meraih mimpi
Menatap langit langit tak perduli
Sebab esok pagi kembali
Orang pinggiran
Didalam lingkaran
Berputar putar
Kembali kepinggiran
Lagunya nyanyian hati
Tarinya tarian jiwa
Seperti tangis bayi dimalam hari
Sepinya waktu kala sendiri
Sambil berbaring meraih mimpi
Menatap langit langit tak perduli
Sebab esok pagi kembali
Orang pinggiran
Bukan pemalas
Orang pinggiran
Pekerja keras
Orang pinggiran
Tidak mengeluh
Orang pinggiran
Terus melenguh
Iwan Fals, Ian Antono & Franky S. (Album Single 1995)
Entah
Entah mengapa
Aku tak berdaya
Waktu kau bisikkan
Jangan aku kau tinggalkan
Tak tahu dimana
Ada getar terasa
Waktu kau katakan
Ku butuh dekat denganmu
Seperti biasa
Aku diam tak bicara
Hanya mampu pandangi
Bibir tipismu yang menari
Seperti biasa
Aku tak sanggup berjanji
Hanya mampu katakan
Aku cinta kau saat ini
Entah esok hari
Entah lusa nanti
Entah
Sungguh mati betinaku
Aku tak mampu beri sayang yang cantik
Seperti kisah cinta di dalam komik
Sungguh mati betinaku
Buang saja angan angan itu
Lalu cepat peluk aku
Lanjutkan saja langkah kita
Rasalah
Rasalah
Apa yang terasa
Iwan Fals ( Album Ethiopia 1986 )
Mata Indah Bola Ping Pong
Pria mana yang tak suka
Senyummu juwita
Kalau ada yang tak suka
Mungkin sedang goblok
Engkau baik
Engkau cantik
Kau wanita
Aku cinta
Mata indah bola ping pong
Masihkah kau kosong
Bolehkah aku membelai
Hidungmu yang aduhai
Engkau baik
Engkau cantik
Kau wanita
Aku puja
Jangan marah kalau kugoda
Sebab pantas kau digoda
Salah sendiri kau manis
Punya wajah teramat manis
Wajar saja kalau kuganggu
Sampai kapan pun kurindu
Lepaskan tawamu nona
Agar tak murung dunia
Engkau baik
Engkau cantik
Kau wanita
Aku cinta
Aku puja
Kau betina
Bukan gombal
Aku yang gila
Jangan marah kalau kugoda
Sebab pantas kau digoda
Salah sendiri kau manis
Punya wajah teramat manis
Wajar saja kalau kuganggu
Biar mampus aku rindu
Lepaskan tawamu nona
Agar tak murung dunia
Mata indah bola ping pong
Masihkah kau kosong
Bolehkah aku membelai
Hidungmu yang aduhai
Mata indah bola ping pong
Masihkah kau kosong
Bolehkah aku membelai
Bibirmu yang aduhai
Mata indah bola ping pong
Masihkah kau kosong
Bolehkah aku membelai
Pipimu yang aduhai
Mata indah bola ping pong
Masihkah kau kosong
Bolehkah aku membelai
Jidatmu yang aduhai
Iwan Fals ( Album Wakil Rakyat 1987 )
Kumenanti Seorang Kekasih
Bila mentari bersinar lagi
Hatiku pun ceria kembali (asyik)
Kutatap mega tiada yang hitam
Betapa indah hari ini
Kumenanti seorang kekasih
Yang tercantik yang datang dihari ini
Adakah dia akan selalu setia
Bersanding hidup penuh pesona harapanku
Jangan kau tak menepati janji
Datanglah dengan kasihmu
Andai kau tak datang kali ini
Punah harapanku
Iwan Fals / Yoesyono ( Album Barang Antik 1984 )
Ethiopia
Dengar rintihan berjuta kepala
Waktu lapar menggila
Hamparan manusia tunggu mati
Nyawa tak ada arti
Kering kerontang meradang
Entah sampai kapan
Datang tikam nurani
Selaksa doa penjuru dunia
Mengapa tak rubah bencana
Menjerit Afrika mengerang Ethiopia
Ethiopia Ethiopia
Ethiopia Ethiopia
Ethiopia Ethiopia
Ethiopia Ethiopia
Derap langkah sang penggali kubur
Angkat yang mati dengan kelingking
Parade murka bocah petaka
Tak akan lenyap kian menggema
Nafas orang-orang disana
Merobek telinga
Telanjangi kita
Lalat-lalat berdansa cha cha cha
Berebut makan dengan mereka
Tangis bayi ditetek ibunya
Keringkan air mata dunia
Obrolan kita dimeja makan
Tentang mereka yang kelaparan
Lihat sekarat dilayar TV
Antar kita pergi ke alam mimpi
Ethiopia Ethiopia
Ethiopia Ethiopia
Ethiopia Ethiopia
Ethiopia Ethiopia
” Disana terlihat ribuan burung nazar...
Terbang disisi iga iga yang keluar...
Jutaan orang memaki takdirnya...
Jutaan orang mengutuk nasibnya...
Jutaan orang marah...
Jutaan orang tak bisa berbuat apa apa... “
” Setiap detik selalu saja ada yang merintih...
Setiap menit selalu saja ada yang mengerang...”
Ethiopia Ethiopia
Ethiopia Ethiopia
“ Aku dengar jeritmu dari sini...
Aku dengar...
Aku dengar tangismu dari sini...
Aku dengar... “
” Namun aku hanya bisa mendengar...
Aku hanya bisa sedih...
Hitam kulitmu...
Sehitam nasibmu kawan... ”
” Waktu kita asik makan...
Waktu kita asik minum...
Mereka haus...
Mereka lapar...
Mereka lapar...
Mereka lapar... “
Iwan Fals (Album Ethiopia 1986)
Pesawat Tempurku
Waktu kau lewat
Aku sedang mainkan gitar
Sebuah lagu yang kunyanyikan
Tentang dirimu
Seperti kemarin
Kamu hanya lemparkan senyum
Lalu pergi begitu saja
Bagai pesawat tempur
Hei kau yang manis
Singgahlah dan ikut bernyanyi
Sebentar saja nona
Sebentar saja hanya sebentar
Rayuan mautku
Tak membuat kau jadi galak
Bagai seorang diplomat ulung
Engkau mengelak
Kalau saja aku bukanlah penganggur
Sudah kupacari kau
Jangan bilang tidak bilang saja iya
Iya lebih baik daripada kau menangis
Penguasa penguasa
Berilah hambamu uang
Beri hamba uang
Beri hamba uang
Penguasa penguasa
Berilah hambamu uang
Beri hamba uang
Beri hamba uang
Beri hamba uang
Beri hamba uang
Oh ya andaikata
Dunia tak punya tentara
Tentu tak ada perang
Yang banyak makan biaya
Oh oh ya andaikata
Dana perang buat diriku
Tentu kau mau singgah
Bukan cuma tersenyum
Kalau hanya senyum yang engkau berikan
Westerling pun tersenyum
Bersinggahlah sayang pesawat tempurku
Mendarat mulus didalam sanubariku
Penguasa penguasa
Berilah hambamu uang
Beri hamba uang
Beri hamba uang
Penguasa penguasa
Berilah hambamu uang
Beri hamba uang
Beri hamba uang
Beri hamba uang
Beri hamba uang
Beri hamba uang
Beri hamba uang
Beri hamba uang
Beri hamba uang
Beri hamba uang
Beri hamba uang
Beri hamba uang
Beri hamba uang
Beri hamba uang
Iwan Fals ( Album ‘1910’ 1988 )
Galang Rambu Anarki
Galang Rambu Anarki anakku
Lahir awal Januari
Menjelang pemilu
Galang Rambu Anarki dengarlah
Terompet tahun baru
Menyambutmu
Galang Rambu Anarki ingatlah
Tangisan pertamamu
Ditandai BBM membumbung tinggi
Maafkan kedua orang tuamu kalau
(Tak mampu beli susu)
BBM naik tinggi (susu tak terbeli)
Orang pintar tarik subsidi
Mungkin bayi kurang gizi
Galang Rambu Anarki anakku
Cepatlah besar matahariku
Menangis yang keras janganlah ragu
Tinjulah congkaknya dunia buah hatiku
Doa kami di nadimu
Galang Rambu Anarki dengarlah
Terompet tahun baru
Menyambutmu
Galang Rambu Anarki ingatlah
Tangisan pertamamu
Ditandai BBM melambung tinggi
Maafkan kedua orang tuamu kalau
(Tak mampu beli susu)
BBM naik tinggi (susu tak terbeli)
Orang pintar tarik subsidi
Anak kami kurang gizi
Galang Rambu Anarki anakku
Cepatlah besar matahariku
Menangis yang keras janganlah ragu
Tinjulah congkaknya dunia buah hatiku
Doa kami di nadimu
Cepatlah besar matahariku
Menangis yang keras janganlah ragu
Hantamlah sombongnya dunia buah hatiku
Doa kami di nadimu
Iwan Fals ( Album Opini 1982 )
Surat Buat Wakil Rakyat
Untukmu yang duduk sambil diskusi
Untukmu yang biasa bersafari
Disana di gedung DPR
Wakil rakyat kumpulan orang hebat
Bukan kumpulan teman teman dekat
Apalagi sanak famili
Dihati dan lidahmu kami berharap
Suara kami tolong dengar lalu sampaikan
Jangan ragu jangan takut karang menghadang
Bicaralah yang lantang jangan hanya diam
Dikantong safarimu kami titipkan
Masa depan kami dan negeri ini
Dari Sabang sampai Merauke
Saudara dipilih bukan di lotere
Meski kami tak kenal siapa saudara
Kami tak sudi memilih para juara
Juara diam juara he eh juara hahaha
Untukmu yang duduk sambil diskusi
Untukmu yang biasa bersafari
Disana di gedung DPR
Dihati dan lidahmu kami berharap
Suara kami tolong dengar lalu sampaikan
Jangan ragu jangan takut karang menghadang
Bicaralah yang lantang jangan hanya diam
Wakil rakyat seharusnya merakyat
Jangan tidur waktu sidang soal rakyat
Wakil rakyat bukan paduan suara
Hanya tahu nyanyian lagu “setuju”
Wakil rakyat seharusnya merakyat
Jangan tidur waktu sidang soal rakyat
Wakil rakyat bukan paduan suara
Hanya tahu nyanyian lagu “setuju”
Wakil rakyat seharusnya merakyat
Jangan tidur waktu sidang soal rakyat
Wakil rakyat bukan paduan suara
Hanya tahu nyanyian lagu “setuju”
Wakil rakyat seharusnya merakyat
Jangan tidur waktu sidang soal rakyat
Wakil rakyat bukan paduan suara
Hanya tahu nyanyian lagu “setuju”
Iwan Fals ( Album Wakil Rakyat 1987 )
Belum Ada Judul
Pernah kita sama sama susah
Terperangkap didingin malam
Terjerumus dalam lubang jalanan
Digilas kaki sang waktu yang sombong
Terjerat mimpi yang indah
Lelah
Pernah kita sama sama rasakan
Panasnya mentari hanguskan hati
Sampai saat kita nyaris tak percaya
Bahwa roda nasib memang berputar
Sahabat masih ingatkah
Kau
Sementara hari terus berganti
Engkau pergi dengan dendam membara
Dihati
Cukup lama aku jalan sendiri
Tanpa teman yang sanggup mengerti
Hingga saat kita jumpa hari ini
Tajamnya matamu tikam jiwaku
Kau tampar bangkitkan aku
Sobat
Sementara hari terus berganti
Engkau pergi dengan dendam membara
Dihati
Iwan Fals ( Album Belum Ada Judul 1992 )
Lancar
Sejak palapaku mengorbit ke angkasa
Kemajuan teknologiku semakin menggila
Komunikasipun bertambah mudah
Walau itu jauh di luar kota
Disana sini dan dimana mana
Terlihat berita tentang pembangunan
Terciptalah kini pemerataan
Bangsaku kini telah dipintu kemajuan
Tinggal semua perlu kesadaran
Jangan kita berpangku tangan
Teruskan hasil perjuangan
Dengan jalan apa saja yang pasti kita temukan
Asal jangan pembangunan
Dijadikan korban
Asal jangan pembangunan
Hanya untuk si tuan Polan
Disana sini dan dimana mana
Terlihat berita tentang pembangunan
Terciptalah kini pemerataan
Bangsaku kini sudah diambang kemajuan
Tinggal semua perlu kesadaran
Jangan kita berpangku tangan
Teruskan hasil perjuangan
Dengan jalan apa saja yang pasti kita temukan
Asal jangan pembangunan
Dibuat kesempatan
Asal jangan pembangunan
Dijadikan korban
Asal jangan pembangunan
Bikin resah kaum susah
Asal jangan pembangunan
Bikin mandul hutan gundul
Asal jangan pembangunan
Bikin gendut kulit perut
Asal jangan pembangunan
Bikin subur kaum makmur
Asal jangan pembangunan
Bikin kotor meja kantor
Asal jangan pembangunan
Buat senang cacing cacing
Iwan Fals ( Album Lancar 1987 )
Celoteh Camar Tolol Dan Cemar
Api menjalar dari sebuah kapal
Jerit ketakutan
Keras melebihi gemuruh gelombang
Yang datang
Sejuta lumba lumba mengawasi cemas
Risau camar membawa kabar
Tampomas terbakar
Risau camar memberi salam
Tampomas Dua tenggelam
Asap kematian
Dan bau daging terbakar
Terus menggelepar dalam ingatan
Hatiku rasa
Bukan takdir tuhan
Karena aku yakin itu tak mungkin
Korbankan ratusan jiwa
Mereka yang belum tentu berdosa
Korbankan ratusan jiwa
Demi peringatan manusia
Korbankan ratusan jiwa
Mereka yang belum tentu berdosa
Korbankan ratusan jiwa
Demi peringatan manusia
Bukan bukan itu
Aku rasa kita pun tahu
Petaka terjadi
Karena salah kita sendiri
Datangnya pertolongan
Yang sangat diharapkan
Bagai rindukan bulan
Lamban engkau pahlawan
Celoteh sang camar
Bermacam alasan
Tak mau kami dengar
Di pelupuk mata hanya terlihat
Jilat api dan jerit penumpang kapal
Tampomas sebuah kapal bekas
Tampomas terbakar di laut lepas
Tampomas tuh penumpang terjun bebas
Tampomas beli lewat jalur culas
Tampomas hati siapa yang tak panas
Tampomas kasus ini wajib tuntas
Tampomas koran koran seperti amblas
Tampomas pahlawanmu kurang tangkas
Tampomas cukup tamat bilang naas
Iwan Fals ( Album Sumbang 1983 )
Antara Aku Kau Dan Bekas Pacarmu
Tabir gelap yang dulu hinggap
Lambat laun mulai terungkap
Labil tawamu tak pasti tangismu
Jelas membuat aku sangat ingin mencari
Apa yang tersembunyi
Dibalik manis senyummu
Apa yang tersembunyi
Dibalik bening dua matamu
Dapat kutemui mengapa engkau tak pasti
Lalu aku coba untuk mengerti
Saat engkau tiba disimpang jalan
Lalu kau bimbang untuk tentukan arah mana dekat tujuan
( kau bimbang tentukan arah tujuan )
Jalan gelap yang kau pilih
Penuh lubang dan mendaki
Jalan gelap yang kau pilih
Penuh lubang dan mendaki
Jalan gelap yang kau pilih
Penuh lubang dan mendaki
Jalan gelap yang kau pilih
Penuh lubang dan mendaki
Jalan gelap yang kau pilih
Penuh lubang dan mendaki
Jalan gelap yang kau pilih
Penuh lubang dan mendaki
Iwan Fals ( Album Opini 1982 & Album AAKDBP 1988 )
Sugali
Sua sua sua suara berita
Tertulis dalam koran
Tentang seorang lelaki yang sering keluar masuk bui
Jadi buronan polisi
Dar der dor suara senapan
Sugali anggap petasan
Tiada rasa ketakutan punya ilmu kebal senapan
Semakin lupa daratan
Lihat sugali menari
Di lokasi WTS kelas teri
Asik lembur sampai pagi
Usai garong hambur uang peduli setan
Di di du Di du da di du
Di di du di du du
Di di du Di du da di du
Di du da di du di da di du di da du
Ramai gunjing tentang dirimu
Yang tak juga hinggap rasa jemu
Suram hari depanmu
Rasa was was mata beringas
Menunggu datang peluru yang panas
Di waktu hari naas
Oh bisik jangkrik ditengah malam
Tenggelam dalam suara letusan
Kata berita di mana mana
Tentang Sugali tak tenang lagi dan lari sembunyi
Tar ter tor suara senapan
Sugali anggap petasan
Tiada rasa ketakutan punya ilmu kebal senapan
Sugali makin keranjingan
Lihat sugali menari
Di lokasi WTS kelas teri
Asik joget sampai lecet
Genit gelitik cewek binal paling busyet
Di di du Di du da di du
Di di du di du du
Di di du Di du da di du
Di du da di du di da di du di da du
Iwan Fals ( Album Sugali 1984 )
Tikus Tikus Kantor
Kisah usang tikus tikus kantor
Yang suka berenang di sungai yang kotor
Kisah usang tikus tikus berdasi
Yang suka ingkar janji lalu sembunyi
Dibalik meja teman sekerja
Didalam lemari dari baja
Kucing datang cepat ganti muka
Segera menjelma bagai tak tercela
Masa bodoh hilang harga diri
Asal tak terbukti ah tentu sikat lagi
Tikus tikus tak kenal kenyang
Rakus rakus bukan kepalang
Otak tikus memang bukan otak udang
Kucing datang tikus menghilang
Kucing kucing yang kerjanya molor
Tak ingat tikus kantor datang menteror
Cerdik licik tikus bertingkah tengik
Mungkin karena sang kucing pura pura mendelik
Tikus tau sang kucing lapar
Kasih roti jalanpun lancar
Memang sial sang tikus teramat pintar
Atau mungkin si kucing yang kurang ditatar
Iwan Fals ( Album Ethiopia 1986 )
Mimpi Yang Terbeli
Berjalan di situ
Di pusat pertokoan
Melihat-lihat barang-barang
Yang jenisnya beraneka ragam
Cari apa di sana
Pasti tersedia
Asal uang di kantong cukup
Tentu tak ada soal
Aku ingin membeli
Kamu ingin membeli
Kita ingin membeli
Semua orang ingin membeli
Apa yang dibeli ?
Mimpi yang terbeli
Sebab harga barang tinggi
Tiada pilihan selain mencuri
Sampai kapan mimpi mimpi itu kita beli ?
Sampai nanti sampai habis terjual harga diri
Sampai kapan harga harga itu melambung tinggi ?
Sampai nanti sampai kita tak bisa bermimpi
Segala produksi ada disini
Menggoda kita untuk memiliki
Hari hari kita berisi hasutan
Hingga kita tak tahu diri sendiri
Melihat anak kecil
Mencuri mainan
Yang harganya tak terjangkau
Oleh bapaknya yang maling
Iwan Fals ( album ‘1910’ 1988 )
Sarjana Muda
Berjalan seorang pria muda
Dengan jaket lusuh dipundaknya
Disela bibir tampak mengering
Terselip sebatang rumput liar
Jelas menatap awan berarak
Wajah murung semakin terlihat
Dengan langkah gontai tak terarah
Keringat bercampur debu jalanan
Engkau sarjana muda
Resah mencari kerja
Mengandalkan ijazahmu
Empat tahun lamanya
Bergelut dengan buku
Tuk jaminan masa depan
Langkah kakimu terhenti
Didepan halaman sebuah jawatan
Terjenuh lesu engkau melangkah
Dari pintu kantor yang diharapkan
Terngiang kata tiada lowongan
Untuk kerja yang didambakan
Tak perduli berusaha lagi
Namun kata sama kau dapatkan
Jelas menatap awan berarak
Wajah murung semakin terlihat
Engkau sarjana muda
Resah tak dapat kerja
Tak berguna ijazahmu
Empat tahun lamanya
Bergelut dengan buku
Sia sia semuanya
Setengah putus asa dia berucap... maaf ibu...
Iwan Fals ( Album Sarjana Muda 1981)
Guru Umar Bakri
Tas hitam dari kulit buaya
Selamat pagi berkata bapak Umar Bakri
Ini hari aku rasa kopi nikmat sekali
Tas hitam dari kulit buaya
Mari kita pergi memberi pelajaran ilmu pasti
Itu murid bengalmu mungkin sudah menunggu
Laju sepeda kumbang dijalan berlubang
Selalu begitu dari dulu waktu jaman Jepang
Terkejut dia waktu mau masuk pintu gerbang
Banyak polisi bawa senjata berwajah garang
Bapak Umar Bakri kaget apa gerangan?
“Berkelahi pak!” jawab murid seperti jagoan
Bapak Umar Bakri takut bukan kepalang
Itu sepeda butut dikebut lalu cabut kalang kabut (Bakri kentut)
cepat pulang
Busyet... standing dan terbang
Umar Bakri Umar Bakri
Pegawai negeri
Umar Bakri Umar Bakri
Empat puluh tahun mengabdi
Jadi guru jujur berbakti memang makan hati
Umar Bakri Umar Bakri
Banyak ciptakan menteri
Umar Bakri
Profesor dokter insinyurpun jadi
(Bikin otak orang seperti otak Habibie)
Tapi mengapa gaji guru Umar Bakri
Seperti dikebiri
Bakri Bakri
Kasihan amat loe jadi orang
Gawat
Iwan Fals ( Album Sarjana Muda 1981)
Aku Sayang Kamu
Susah susah mudah kau kudekati
Kucari engkau lari kudiam kau hampiri
Jinak burung dara justru itu kusuka
Bila engkau tertawa hilang semua duka
Gampang naik darah omong tak mau kalah
Kalau datang senang nona cukup ramah
Bila engkau bicara persetan logika
Sedikit keras kepala ah dasar betina
Ku suka kamu
Sungguh suka kamu
Ku perlu kamu
Sungguh perlu kamu
Engkau aku sayang sampai dalam tulang
Banyak orang bilang aku mabuk kepayang
Aku cinta kamu bukan cinta uangmu
Aku puja selalu setiap ada waktu
Ku suka kamu
Sungguh suka kamu
Ku perlu kamu
Sungguh perlu kamu
Langsat kuning cina warna kulit nona
(Rambut kepang dua kadang ekor kuda)
Bibir merah muda lesung pipit pun ada
Wajah cukup lumayan dapat poin enam
Kalau nona berjalan rembulan pun padam
Iwan Fals ( Album Aku Sayang Kamu 1986 )
Sore Tugu Pancoran
Si Budi kecil kuyup menggigil
Menahan dingin tanpa jas hujan
Di simpang jalan tugu pancoran
Tunggu pembeli jajakan koran
Menjelang maghrib hujan tak reda
Si Budi murung menghitung laba
Surat kabar sore dijual malam
Selepas isya melangkah pulang
Anak sekecil itu berkelahi dengan waktu
Demi satu impian yang kerap ganggu tidurmu
Anak sekecil itu sempat nikmati waktu
Dipaksa pecahkan karang lemah jarimu terkepang
Cepat langkah waktu pagi menunggu
Si Budi sibuk siapkan buku
Tugas dari sekolah selesai setengah
Sanggupkah si Budi diam di dua sisi
Iwan Fals ( Album Sore Tugu Pancoran 1985 )
Diposting oleh
Benu
di
5/21/2009
0
komentar
2002 - Suara Hati
Doa Seorang Iwan Fals

Diposting oleh
Benu
di
5/21/2009
0
komentar
Label: Lyrics Album Suara hati