Image and video hosting by TinyPic

1994 - Orang Gila

Kamis, 21 Mei 2009

Lingkaran Hening Di lingkaran keheningan Tak ada lagi batasan waktu Nyala api dalam hening Menyentuh dinding jiwa yang luka Satu satu wajah datang Satu persatu menghilang lagi Batas langit batas hidup Kita melayang tak tentu arah Sayap sayap jiwa yang terluka Darah menetes basahi senja Untuk apa mengasingkan diri ? Lingkaran hening Telah tumbuh pohon baru Diatas tanah yang pernah kering Air hujan air hidup Mengalir dari jiwa yang hening Bayang bayang tarian jiwaku Memenuhi ruangan dunia Pintu langit makin terbuka Lingkaran hening Lingkaran hening Jiwa yang hening Lingkaran hening Lingkaran hening Jiwa yang hening Lingkaran hening Iwan Fals & Jabo (Album Orang Gila 1994) Puisi Gelap Langit gelap Jutaan gagak hitam memenuhi langit Datang dari goa goa yang gelap dan lembab Dari padang yang kering tandus Merentang sayap berputar putar mengerikan Suaranya melengking menyayat Amarah yang terpendam amarah tertahan Gentayangan bagai mayat bangun dari kuburan Karena mereka pun tak mau menerima Gerhana matahari gerhana hidup Mereka menutupi cahaya matahari Memakan bangkai dari apa saja yang tersisa Hinggap diatas tanah diatap rumah Di dahan dahan pohon yang mati kering Mengintai mangsa Menanti bangkai temannya sendiri yang mati kelaparan Bau bangkai menyengat dimana mana Saling menerkam diantara mereka sendiri Sekedar bertahan dari kematian yang segera datang menjemput Tak ada cahaya matahari Tak ada cahaya kehidupan Tak ada apa apa Hanya ada ketegangan dan keganasan Ketegangan yang mengandung bencana Gagak gagak terus berputar semakin banyak Marah pada apa ? Marah pada siapa ? Marah pada marah yang tak terlampiaskan Sampai pada saatnya nanti Mereka jatuh terkapar dan mati Tapi dimana cahaya kehidupan ? Tak ada yang tahu Hanya ada jutaan bangkai gagak Berserakan berbau amis dan busuk Ah Bau busuk kehidupan Menyusup menebar ke sudut sudut kota Dan kita menghisapnya Iwan Fals & Jabo (Album Orang Gila 1994) Awang-Awang Jika kata tak lagi bermakna Lebih baik diam saja Jika langkah tak lagi bermata Langkah buta terjang saja Melayang terbang melayang Melayang di awang-awang Melayang terbang melayang Di atas samudera terbentang Berlari aku berlari Menembus hari Berlari aku berlari Menembus hari Bagaimana bisa berhenti ? Sedang kita belum melangkah Bagaimana bisa kembali ? Sedang kita tak tahu sampai dimana Berlari aku berlari Menembus hari Berlari aku berlari Menembus hari Bagaimana bisa mengerti ? Sedang kita belum berpikir Bagaimana bisa dianggap diam ? Sedang kita belum bicara Melayang terbang melayang Melayang melayang Melayang melayang Bagaimana bisa mengerti ? Sedang kita belum berpikir Bagaimana bisa dianggap diam ? Sedang kita belum bicara Melayang terbang melayang Melayang di awang-awang Melayang terbang melayang Di atas samudera terbentang Iwan Fals & Sawung Jabo (Album Orang Gila 1994) Doa Dalam Sunyi Angin datang dari mana ? Merayapi lembah gunung Ada luka dalam duka Dilempar kedalam kawah Memanjat tebing tebing sunyi Memasuki pintu misteri Menggores batu batu Dengan kata sederhana Dengan doa sederhana Merenung seperti gunung Mengurai hidup dari langit Jejak jejak yang tertinggal Menyimpan rahasia hidup Selamat jalan saudaraku Pergilah bersama nasibmu Pertemuan dan perpisahan Dimana awal akhirnya ? Dimana bedanya ? Dimana bedanya ? Doa doa terdengar dalam sunyi Doa doa terdengar dalam sepi Doa doa terdengar dalam sunyi Doa doa terdengar dalam sepi Doa doa terdengar dalam sunyi Doa doa terdengar dalam sepi Doa doa terdengar dalam sunyi Doa doa terdengar dalam sepi Iwan Fals & Jabo (Album Orang Gila 1994) Menunggu Ditimbang Malah Muntah Aku bernyanyi di dalam kamar mandi Seorang diri Disamping wastafel di samping kaca Sambil menghisap kejenuhan Majalah mingguan tergeletak Di keranjang cucian Gambar dua orang menteri Sedang jabat tangan sambil tersenyum Di atas kakus aku terus menulis Menulis lagu lagu seimbang Timbang menimbang ditimbang timbang Timbang menimbang dibuang sayang Yang paling besar pulang sekolah Si bapak asyik sendiri Suara mesin buyarkan maksud Maksud siapa aku tak tahu Adzan terdengar gemericik hujan Mencari teman orang tertawa Tunggu menunggu ditunggu tunggu Tunggu menunggu dibuang sayang Pelan pelan sayang Kalau mulai bosan Jangan marah marah Nanti cepat mati Santai sajalah Pelan pelan sayang Kalau mulai bosan Jangan marah marah Nanti cepat mati Santai sajalah Seekor nyamuk terbang diatas majalah Kadang hinggap lalu terbang lagi Mengitari wajah politikus Yang entah tersenyum atau sakit gigi Lampu empat puluh watt Bertopi pendekar Cina Tetap saja merendah tidak berubah Kartu nama seorang teman terlindas asbak Yos tidur Galang Cikal tidur Hari ini ada berita Polisi mati Hari ini ada berita Pembantu dibantai majikannya Hari ini ada berita Anak anak membunuh orang tuanya Hari ini ada berita Orang tua memperkosa anak anaknya Hari ini ada berita Guru guru banyak yang sakit jiwa Hari ini ada berita Orang orang kaya takut bangkrut Hari ini ada berita Mahasiswa protes Merah putih cemang cemong Mau insaf susah Desa sudah menjadi kota Burung hantu liar berbunyi terus Yos bangun Galang Cikal tidur Yos tidur lagi Jangkrik tidak berhenti Belalang masih bernyanyi Detik jam belum berhenti Suara mobil sewenang wenang Suara pabrik sama saja Yos tidur Galang Cikal tidur Pelan pelan sayang Kalau mulai bosan Jangan marah marah Nanti cepat mati Santai sajalah Karya : Iwan Fals (Album Orang Gila 1994) Lagu Cinta Aku tak tahu harus mulai dari mana? Aku tak tahu harus menulis apa? Ditanganku duka Ditanganku suka Lagu cinta ingin kunyanyikan Namun lidahku kaku hatiku beku Aku rindu Aku tak tahu Lagu cinta dimana kamu? Mencari apa yang dicari Menunggu apa yang ditunggu Aku merasa dikejar waktu Mencari apa yang dicari Menunggu apa yang ditunggu Aku merasa dikejar waktu Dari mana kamu datang? Aku tak mendengar langkahmu Lagu cinta Pelan pelan bangunkan aku Mencari apa yang dicari Menunggu apa yang ditunggu Aku merasa dikejar waktu Mencari apa yang dicari Menunggu apa yang ditunggu Aku merasa dikejar waktu Mencari apa yang dicari Menunggu apa yang ditunggu Aku merasa dikejar waktu ( Mencari apa yang dicari ) Mencari apa yang dicari Menunggu apa yang ditunggu Aku merasa dikejar waktu Iwan Fals (Album Orang Gila 1994) Orang Gila Waktu pulang Malam malam Sendiri Sendiri Orang gila di lampu penyeberangan Jam dua malam Lewat pada saat lampu sedang merah Tepat ditengah tengah zebra cross Irama langkahnya tidak berubah Seperti lagu lama Yang aku dengar menuju pulang Sendirian Orang gila di lampu penyeberangan Rambutnya gimbal Kumis dan jenggotnya jarang jarang Membawa gembolan Entah gombalan Atau makanan Melangkah terus lurus kedepan Melangkah terus lurus kedepan Orang gila di lampu penyeberangan Apa kabar? Siapa yang menyapa kamu diam Tersenyum tidak menangis tidak Kamu sapa siapa saja Selamat malam Selamat malam Orang gila di lampu penyeberangan Orang gila di lampu penyeberangan Melangkah terus lurus kedepan Melangkah terus lurus kedepan Kamu sapa siapa saja Selamat malam Selamat malam Iwan Fals (Album Orang Gila 1994) Satu Satu Satu satu daun berguguran Jatuh ke bumi dimakan usia Tak terdengar tangis tak terdengar tawa Redalah reda Satu satu tunas muda bersemi Mengisi hidup gantikan yang tua Tak terdengar tangis tak terdengar tawa Redalah reda Waktu terus bergulir Semuanya mesti terjadi Daun daun berguguran Tunas tunas muda bersemi Satu satu daun jatuh kebumi Satu satu tunas muda bersemi Tak guna menangis tak guna tertawa Redalah reda Waktu terus bergulir Kita akan pergi dan ditinggal pergi Redalah tangis redalah tawa Tunas tunas muda bersemi Waktu terus bergulir Semuanya mesti terjadi Daun daun berguguran Tunas tunas muda bersemi Karya : Iwan Fals (Album Orang Gila 1994)

0 komentar:

 
http://iwanfalsmania.blogspot.com