Giliran Bongkar (Lagu Iwan Fals dan Swami) Dijiplak
Sekarang yang sedang jadi pembicaraan hangat diantara penggemar Iwan Fals adalah masalah lagu 'Bongkar' yang dinyanyikan oleh Iwan Fals dan kelompok Swami pada album pertamanya. Lagu itu diaransemen ulang dan dinyanyikan oleh musisi India dengan bahasa mereka. Dan judul lagu itu berubah menjadi 'Oya Oya' yang merupakan soundtrack film India 'Horn Ok Pleassss'.
Masalahnya adalah penggunaan aransemen lagu 'Bongkar' oleh musisi India tanpa persetujuan dari pengarang lagu ini yaitu Iwan Fals dan kelompok Swami juga label yang memayungi album mereka yaitu Airo Records. Dengan kata lain, lagu 'Bongkar' telah dijiplak musisi India. Intro dan reffrain lagu versi India ini benar-benar mirip dengan versi Iwan Fals. Perbedaan hanya terdapat pada bagian kecil dan tentu saja bahasa yang digunakan.
Kita jadi kembali ingat tentang kasus lagu 'Tak Bisakah' milik band Peterpan yang menjelma menjadi 'Kya Mujhe Pyar Hai'. Lagu Peterpan itu dijiplak habis oleh musisi India dan menjadi lagu yang populer serta menduduki puncak tangga lagu cukup lama di India. Namun menurut kabar berita, pihak Musica Studio (label album Peterpan) telah menyelesaikan kasus penjiplakan ini dengan kekeluargaan.
Menariknya lagi, orang yang menyanyikan 'Oya Oya' dan 'Kya Mujhe Pyar Hai' adalah penyanyi yang sama. Dia adalah penyanyi India bernama Kay Kay.
Mengamati kondisi ini, saya jadi berpikir.. mungkinkah musisi-musisi India sedang melakukan 'balas dendam' sebab lagu-lagu mereka juga sering menjadi objek plagiatisme oleh musisi Indonesia terutama lagu-lagu dangdut? (sb - dari berbagai sumber)
A folk hero to the urban poor in the 1980s, Iwan Fals’ song were widely circulated on cassette and his live concerts attracted huge and sometimes unruly crowds. ‘Bento’, one of his best-loved songs, was co-written with Naniel and first recorded with the group Swami on the album Swami I in 1989. Bento (Lyric in English) Iwan Fals (Album SWAMI I 1989) My name is Bento and I’ve got it all Plenty of cars, a big solid house People call me the executive boss Everyone knows I’m the one Unreal...! I’m handsome as hell, the women adore me One glance and they’re mine Trading’s my business, I’ll cut any throat As long as I’m happy, as long as I win To hell with the losers who get in my way As long as I’m happy, once more Unreal...! Sermons about morality and justice I have them for breakfast Deceit, lobbying and graft I’ll show you how it’s done! Small-time crooks, street-corner bandits They know nothing If you want to get serious, I’m the one to teach you how Just say may name three times Bento, Bento, Bento Unreal...! (From Here)
Potret Orang orang resah Berlomba kejar nafkah Demi anak bini Demi sesuap nasi Kuno kuno memang Memang memang kuno Namun kenyataan Kita butuh soal itu Uang dimana uang? Nasi dimana nasi? Uang dimana uang? Nasi dimana nasi? Seperti binatang Bila lapar menerjang Seperti kereta Nafasnya terdengar Lidahnya terjulur Syahwatnya siap lentur Soal harga diri Sudah tak berarti Uang dimana uang? Nasi dimana nasi? Uang dimana uang? Nasi dimana nasi? Pergi kau! Jangan nasehati aku oh ya! Pergi kau! Aku mau uangmu oh ya! Pergi kau! Jangan menggurui aku oh ya! Pergi kau! Aku mau nasimu oh! Anak anak kecil tengadahkan tangan Mainkan tamborin gapai masa depan Tanah lahirku aku cinta kau Bumi darahku aku cium engkau Iwan Fals (Album SWAMI I 1989) Condet Kubuka jendela Sapa angin pagi Ringan kau melangkah Songsong hidup ini Hela lenguh lembu Halau burung burung Bocah tawa riang Canda di kali yang jernih Bila malam Tembang di purnama Yang memberi semangat Hidup esok hari Kubuka jendela Maki angin pagi Berat kau melangkah Tuk dapatkan kesempatan Roda teknologi Enyahkan pedati Bias rumah kaca Lubangi paru bumi Syair Ronggowarsito Jerit dan keringat Gemuruhnya Rolling Stones Api revolusi Haruskah padam Digantikan figur yang tak pasti Iwan Fals (Album SWAMI I 1989) Cinta Orang bicara cinta Atas nama Tuhannya Sambil menyiksa membunuh Berdasarkan keyakinan mereka Orang bicara cinta Atas nama Tuhannya Sambil menyiksa membunuh Berdasarkan keyakinan mereka Air mengalir Angin berhembus Hening Hening Hening Doa doa bergema Mata menetes darah Satu lagi korban jatuh Tradisi lenyap dihisap marah Tuhan ya Tuhan Namamu disebutkan Disaat hidup Waktu sengsara Dipintu mati Tuhan ya Tuhan Tuhan ya Tuhan Tuhan ya Tuhan Tuhan ya Tuhan Tuhan ya Tuhan Tuhan ya Tuhan Cinta Cinta ya cinta Namamu diagungkan Disaat hidup Waktu sengsara Dipintu mati Cinta ya cinta Cinta ya cinta Cinta ya cinta Cinta ya cinta Cinta ya cinta Cinta ya cinta Tuhan Iwan Fals & Sawung Jabo (Album SWAMI I 1989) Perjalanan Waktu Pagi telah datang Matahari datang Jelata lewati hari Bersetubuh dengan waktu Wajah wajah legam Matanya membara Membakar bayangan palsu Peti mati diatas langit Oh mereka dihantam kenyataan Oh mereka teriak! Orang orang kalah Tak bisa bicara Tanyakan pada dunia Benarkah mereka kalah Benarkah mereka kalah Menanti batas Batas segala yang tidak ada batasnya Menanti akhir Akhir segala yang tidak ada akhirnya Waktu berlalu Waktu berpacu Doa doa apa saja Caci maki apa saja Doa doa apa saja Caci maki apa saja Doa doa apa saja Caci maki apa saja Doa doa apa saja Caci maki apa saja Iwan Fals (Album SWAMI I 1989) Esek Esek Udug Udug (Nyanyian Ujung Gang) Menangis embun pagi yang tak lagi bersih Jubahnya yang putih tak berseri ternoda Daun daun mulai segan menerima Apa daya tetes embun terus berjatuhan Mengalir sungai sungai plastik jantung kota Menjadi hiasan yang harusnya tak ada Udara penuh dengan serbuk tembaga Topeng topeng pelindung harus dikenakan Ini desaku Ini kotaku Ini negeriku Ya Robot robot bernyawa tersenyum menyapaku Selamat datang kawan di belantara batu Kulanjutkan melangkah antara bising malam Mencari tempat mencari harapan Aku melihat Aku bertanya Aku terluka Ya Wahai kawan hei kawan bangunlah dari tidurmu Masih ada waktu untuk kita berbuat Luka di bumi ini milik bersama Buanglah mimpi mimpi Buanglah mimpi mimpi Buanglah mimpi mimpi Buanglah mimpi mimpi Buanglah mimpi mimpi Buanglah mimpi mimpi Iwan Fals (Album SWAMI I 1989) Oh Ya!

0 komentar:
Posting Komentar